Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memperpanjang kontrak bagi hasil Saka Energi Indonesia di Blok Pangkah selama 25 tahun ke depan. Keputusan tersebut diambil jelang habis masa jabatan yang berakhir pada pekan ini.
Kontrak tersebut ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dengan Saka Energi yang disaksikan langsung oleh Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto.
Djoko mengatakan proses perpanjangan Blok Pangkan paling cepat dibandingkan perpanjangan blok migas lainnya. "Ini memang proses paling cepat di dunia, suruh bayar hari ini, bayar juga, atau karena waktunya mepet," ujar Djoko di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (18/10).
Lebih lanjut Djoko menyebut perpanjangan kontrak Blok Pangkah baru akan berlaku pada 2026. Saka Energi sebagai operator bakal berganti skema kontrak dari cost recovery menjadi gross split.
(Baca: Tugas Berat Menteri ESDM Baru: Blok Terminasi Hingga Produksi Migas)
Dengan diperpanjangnya kontrak Blok Pangkah, Saka berkomitmen berinvestasi sebesar US$ 64 juta. Pasalnya, masih ada potensi cadangan yang bisa dikembangkan di blok tersebut. "Tapi besarannya belum bisa kami sebut," ujar Direktur Utama Saka Energi Novriadi saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (18/10).
Di sisi lain, ia juga menargetkan produksi Blok Pangkah tahun depan dapat mencapai 8000 barel minyak per hari (BOPD). Pasalnya akan ada tambahan produksi dari dua lapangan yakni West Pangkah dan Sedayu.
"Kami mengebor biasa aja. Rig aman juga. Tinggal fokus ke planning saja," kata dia.
Saat ini Saka mengembangkan dua lapangan migas, yakni Sidayu dan West Pangkah. Untuk Lapangan Sidayu, Saka mengebor empat sumur yang diharapkan memproduksi minyak sekitar 4,3 MMSTB dan gas sebanyak 2,3 BCF. Sedangkan untuk Lapangan West Pangkah masih dalam tahap keputusan final investasi (FID).
(Baca: Laba Turun Drastis, PGN Coba Perbaiki Kinerja Saka Energi)