Bersama sahabatnya, Dini (Marissa Anita), ia kemudian merintis usaha menjual pakaian. Usaha itu gagal sehingga menghabiskan tabungan mereka.
Mendapat informasi bahwa keluarganya meninggalkan harta warisan besar di Desa Harjosari, Maya memutuskan mencari tahu keberadaannya. Ia berharap harta warisan tersebut bisa menyelamatkan kondisi keuangannya.
Maya juga sekaligus mencari tahu asal-usul keluarganya. Sebab, sejak berumur lima tahun, Maya dititipkan kepada bibinya yang tinggal di kota tanpa tahu keberadaan ayah dan ibunya.
(Baca: Saingi Marvel, Akan Ada Jagat Superhero di Film Indonesia )
Bersama Dini, berangkatlah Maya ke Desa Harjosari. Di sana, berbagai keanehan mulai terjadi. Bukan hanya gangguan beberapa sosok hantu, warga desa juga menunjukkan raut benci melihat kedatangan mereka berdua. “Ini skrip filmku yang paling aku suka karena sangat personal,” kata Joko.
Pemutaran eksklusif film ini rupanya menimbulkan gema di media sosial. Nama sang pemeran utama, Tara Basro bahkan sempat menjadi trending topic selama beberapa jam.
Apalagi, beberapa pesohor yang telah menyaksikan film ini memberikan respons positif. Ernest Prakasa misalnya, memuji adegan pembuka Perempuan Tanah Jahanam. “Gue enggak kepikiran film Indonesia lain dengan opening sequence seseru ini,” cuitnya di Twitter.