Arifin Panigoro Kritik Gross Split, Kementerian ESDM Diam

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi, logo Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kementerian ESDM tidak berkomentar terkait kritik Pendiri Medco Group Arifin Panigoro terhadap penerapan skema gross split. Arifin meminta pemerintah mengevaluasi skema kontrak tersebut.
11/10/2019, 15.27 WIB

Menteri ESDM Baru Diharapkan Dukung Perusahaan Migas Nasional

Lebih lanjut Arifin berharap Menteri ESDM mendatang bakal mendukung industri hulu migas nasional. Sehingga dapat memberikan kesempatan  perusahaan migas nasional bekerjasama dengan perusahaan internasional dalam kegiatan eksplorasi.

Menteri ESDM yang baru juga diharapkan mendukung kegiatan Enhanced oil recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi migas. "Kami mau menteri yang pro industri, kami harus tingkatkan EOR," ujarnya.

Selain itu, Menteri baru diharapkan membuat aturan fiskal yang mampu meningkatkan investasi hulu migas. Pasalnya, aturan fiskal saat ini dinilai kurang bagus untuk mendukung iklim investasi migas.

"Kurang fleksibel, kurang ramah, makanya orang pada keluar," kata Arifin.

Pendiri ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menilai fleksibilitas kontrak dengan pendekatan regulatory approach kurang mendukung iklim investasi di Indonesia. Dia menyarankan pemerintah menerapkan sistem kontrak yang lebih pasti seperti royalty and tax.

"Kan kongkritnya royalty and tax, jadi tidak usah di mix lebih bagus. Tidak perlu split khusus, ini yang saya bilang regulatory approach, jangan ditentukan di depan seperti itu," kata Pri.

(Baca: Jonan Harap Perusahaan Migas Agresif Investasi dengan Insentif Pajak)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan