Kulminasi Matahari, Penyebab Fenomena Hari Tanpa Bayangan

ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA
Siluet anak-anak bermain di bantaran Kanal Banjir Barat di Jakarta, Sabtu (11/3). Beberapa kota di Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan selama Oktober 2019.
Penulis: Hari Widowati
10/10/2019, 10.10 WIB

Fenomena alam langka yang disebut dengan kulminasi matahari dialami beberapa wilayah di Indonesia pada Oktober 2019. Peristiwa ini lebih dikenal sebagai hari tanpa bayangan.

Apa yang dimaksud dengan kulminasi? Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kulminasi adalah peristiwa saat matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa atau titik zenit. Hal ini menyebabkan bayangan kita tidak terlihat. Fenomena ini juga ditandai dengan suhu udara yang lebih panas dibandingkan biasanya karena terjadi pada siklus musim kemarau.

Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun di daerah tropis. Secara umum, kulminasi utama di Indonesia terjadi pada 22 Februari di Seba, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 5 April 2019 di Sabang, Aceh. Peristiwa ini kembali terjadi pada periode 8 September 2019 di Sabang, Aceh hingga 21 Oktober 2019 di Seba, NTT.

Nah, kulminasi periode kedua yang terjadi pada Oktober 2019 ini bisa disaksikan di kota mana saja?

1. Kota Bogor

Kota Bogor akan mengalami hari tanpa bayangan pada hari ini (10/10) sekitar pukul 11.39 WIB. "Masing-masing wilayah akan mengalami secara bergantian dalam hitungan menit," kata Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi, seperti dikutip Antara, Kamis (10/10).

Menurut Asep, hari tanpa bayangan terjadi karena lintasan Bumi mengelilingi matahari berbentuk elips dengan posisi matahari di tengahnya. Bumi akan berputar seperti gasing dengan gerak semu matahari 23,5 derajat di sisi utara dan selatan.

Fenomena kulminasi ini juga identik dengan masa transisi (perubahan) musim atau pancaroba. Ketika matahari bergerak ke selatan, belahan bumi selatan akan mengalami kenaikan suhu permukaan laut. Wilayah tersebut akan memasuki musim hujan. Ketika matahari bergerak ke utara, wilayah tersebut akan mengalami musim kemarau.

(Baca: Gerhana Bulan 152 Tahun Sekali)

2. Kota Jepara

Kota Jepara, Jawa Tengah juga akan mengalami hari tanpa bayangan pada 10 Oktober 2019. Kota tempat Raden Ajeng Kartini dibesarkan ini menjadi kota pertama dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mengalami fenomena ini. Matahari akan tepat berada di atas Jepara pada pukul 11.24 WIB.

3. Kota Semarang, Banjarnegara hingga Purbalingga

Semarang, Banjarnegara, Banyumas, dan Purbalingga akan mengalami hari tanpa bayangan pada Jumat, 11 Oktober 2019. Di Semarang, fenomena ini akan terjadi pada pukul 11.25 WIB sedangkan di Banjarnegara, Banyumas, dan Purbalingga pada pukul 11.29 WIB.

(Baca: Gerhana Bulan Parsial Malam Ini, Simak Cara Menyaksikannya)

4. Kota Purworejo, Cilacap, dan Kebumen

Posisi matahari akan berada di atas Kota Cilacap, Purworejo, dan Kebumen pada Minggu, 13 Oktober 2019. Anda yang berada di wilayah ini bisa mencoba menguji 'hilangnya' bayangan pada tengah hari.

5. Kota Surabaya

Menurut BMKG, Surabaya akan mengalami kulminasi utama pada Sabtu, 12 Oktober 2019 pukul 11.15 WIB. Selain Surabaya, 37 kota lainnya di Jawa Timur juga mengalami fenomena serupa tetapi waktunya tidak bersamaan.

Beberapa kota di Madura, yakni Sumenep dan Bangkalan akan mengalami fenomena ini pada Jumat, 11 Oktober 2019 pukul 11.15 WIB. Adapun Pamekasan, Sampang, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan mengalami kulminasi utama pada Sabtu, 12 Oktober 2019 sekitar pukul 11.12-11.16 WIB.

6. Kota Denpasar, Mataram, dan Kupang

Kota Denpasar akan mengalami hari tanpa bayangan pada Rabu, 16 Oktober 2019 pukul 12.04 WITA. Fenomena yang sama juga akan berlangsung di Mataram pada pukul 12.01 WITA. Sementara itu, Kota Kupang baru bisa mengalami fenomena langka ini pada Minggu, 20 Oktober 2019 sekitar pukul 11.30 WITA.

(Baca: Ancaman Bahaya dan Penyebab Fenomena Langit Merah di Jambi )