Sebanyak 15 penerbangan domestik dari dan menuju Bandara Internasional Halim Perdanakusuma dialihkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Pengalihan penerbangan dilakukan lantaran adanya latihan militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) dalam persiapan peringatan hari ulang tahun TNI pada Sabtu (5/10).
Sebagai informasi, Halim Perdanakusuma merupakan bandara milik TNI-AU. “Semua ada 15 penerbangan dari dan ke Halim dialihkan ke Soekarno Hatta dari tanggal 30 September-5 Oktober," kata petugas Bandara Halim yang enggan disebutkan namanya di Jakarta, Rabu (2/10).
Namun berdasarkan pantauan Katadata.co.id, hari ini ada dua penerbangan di Halim yang mengalami penundaan (delay) yakni Citilink Indonesia dengan rute Jakarta-Malang dan Pelita Air dengan rute Jakarta-Cilacap. Untuk Citilink, penerbangan yang semula dijadwalkan pada pukul 07.30 WIB, diundur selama 3 jam menjadi pukul 10.30 WIB.
Salah satu penumpang, Dinda Muthmainah (26) mengatakan seharusnya pihak maskapai komersil dan TNI-AU telah melakukan koordinasi. Dengan demikian, tidak ada penerbangan yang ditunda. “Tadi sudah masuk dalam pesawat, lalu disuruh keluar lagi,” ujar dia.
(Baca: Kebakaran Hutan dan Musim Liburan Usai, Jumlah Penumpang Pesawat Turun)
Sementara itu, penumpang lainnya Rezha (24) menambahkan seharusnya pihak pengelola bandara memberikan informasi dari awal. “Kalau dari awal mau dipakai (latihan), kenapa tidak dialihkan saja dari awal ke Soekarno Hatta," katanya.
Penumpang Citilink dan Pelita Air pun mendapatkan kompensasi atas tertundanya jadwal penerbangan mereka berupa makanan berat.
Sementara, Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Halim Perdanakusuma Nandang Sukarna mengatakan pelatihan militer di Pangkalan TNI AU Halim sudah dikoordinasikan dengan maskapai komersil.
“Sudah dirapatkan dengan semua operator airline komersil,” kata Nandang kepada Katadata.co.id. Oleh karena itu, sebagian jadwal penerbangan di Halim dialihkan ke Soetta. Kondisi ini, lanjutnya, telah diantisipasi sejak 28 September dan akan berlangsung hingga 6 Oktober.
(Baca: Menteri Budi: Kebakaran Hutan Sumatera-Kalimantan Ganggu Penerbangan)
Nandang juga mengatakan, informasi tersebut telah disampaikan kepada Citilink dan Pelita Air. Informasi disampaikan melalui Notice To Airmen (Notam) atau pemberitahuan yang disebarluaskan melalui peralatan telekomunikasi.
Sebagai konsekuensinya, penumpang menunggu demi keselamatan dan keamanan terbangnya. Terlebih lagi, penumpang juga diberikan kompensasi berupa heavy meal atau makanan berat sesuai ketentuan delay management.