Pasokan BBM Pertamina dan Listrik PLN di Ambon Berangsur Normal

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, SPBU Pertamina. Pertamina menyatakan tidak ada fasilitas yang rusak fatal pasca gempa di Ambon pada Kamis (26/9) pagi.
26/9/2019, 16.33 WIB

Pertamina memastikan sarana dan fasilitas (sarfas) Terminal BBM, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), dan SPBU di wilayah Maluku, khususnya Ambon dan Masohi dalam kondisi aman. Hal ini menyusul terjadinya gempa bumi berkekuatan 6,8 SR dan gempa susulan 5,6 SR yang berpusat di 40 kilometer arah Timur Laut Ambon atau berlokasi di dasar laut kedalaman 10 km sekitar pukul 08.46 pagi dan 11.41 pagi WIT (26/9),

Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR VIII Pertamina Brasto Galih Nugroho menyampaikan pihaknya terus memantau kondisi di seluruh wilayah operasional perseroan di wilayah Maluku, khususnya di wilayah Ambon dan Masohi yang paling dekat dengan pusat gempa.

Emergency Crisis Respond Team (ECRT) di Terminal BBM Wayame dan Masohi pun terus siaga dan telah memeriksa secara fisik sarfas, sumur pantau, dan mengecek ulang semua tangki timbun, serta melaksanakan patroli perairan untuk memastikan tidak ada kerusakan di area dermaga.

“Ada kerusakan minor di dermaga Terminal BBM Wayame, Ambon, saat guncangan gempa terjadi. Namun sudah teratasi sehingga operasional siang hari ini telah berjalan normal kembali,” ujar Brasto dalam keterangan tertulis, Kamis (26/9).

Pertamina menyatakan operasional mulai berjalan dengan normal pada pukul 13.00 WIT, setelah sempat dihentikan sementara untuk pengamanan dan evakuasi ke lokasi yang aman.

"Untuk SPBU juga telah beroperasi melayani kembali konsumen, hanya satu SPBU di wilayah Tulehu yang berhenti beroperasi sementara karena lokasinya dekat dengan episentrum gempa sehingga masyarakat masih mengungsi ke lokasi yang lebih aman," ujarnya.

(Baca: Resmikan Enam SPBU, Pertamina Capai 157 Titik BBM Satu Harga)

PLN juga menyatakan sistem kelistrikan berangsur normal setelah sempat terjadi gangguan akibat gempa di Ambon. Adapun wilayah yang terdampak padam yakni, sekitaran pusat kota Ambon, Unpatti - Poka, sebagian Wayame, Tulehu hingga Hitu.

Pemadaham terjadi karena dua penyulang yang menyalurkan listrik mengalami gangguan dengan padam sebesar 16 megawatt (MW). Pada pukul 13.10 WIT, hampir seluruh wilayah yang terdampak padam akibat gempa tersebut telah berhasil dipulihkan sistem kelistrikannya dan menyisakan satu lokasi padam yakni di Tulehu, sehingga besar padam saat ini sebesar 2 MW.

"Hingga saat ini kami terus berupaya melakukan penormalan. Gempa ini juga mengakibatkan rusaknya beberapa infrastruktur kelistrikan pada sisi distribusi mengalami kerusakan, dimana hingga saat ini masih kami inventarisir", ujar Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) Ramli Malawat.

Sedangkan disisi pembangkit, transmisi dan distribusi dipastikan aman. "Namun beberapa gedung pembangkit kami seperti di PLTD Poka mengalami kerusakan akibat gempa tersebut," ujar Ramli.

(Baca: Penjualan Listrik Meningkat, PLN Cetak Laba Semester I Rp 7,3 Triliun)

Reporter: Verda Nano Setiawan