Resmikan Enam SPBU, Pertamina Capai 157 Titik BBM Satu Harga
Pertamina baru saja meresmikan enam SPBU BBM Satu Harga di Kalimantan pada Rabu (25/9). Dengan begitu, jumlah SPBU BBM Satu Harga yang telah dibangun Pertamina sejak 2017 mencapai 157 titik.
Enam SPBU tersebut adalah SPBU Kompak 66.794.001 Seponti di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat ; SPBU Kompak 66.788003 Manis Mata di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat ; SPBU Kompak 66.743003 Antang Kalang di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ; SPBU Kompak 66.744004 Katingan tengah di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah ; SPBU Kompak 66.742002 Seruyan Tengah di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah ; SPBU Kompak 65.772002 Tanjung Palas Timur di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman dalam sambutannya mengatakan, program BBM Satu Harga secara nasional mulai dari 2017 sampai 2019 ditargetkan mencapai 170 penyalur. Pada tahun 2017, telah terbangun 57 penyalur BBM Satu Harga yang terdiri dari 54 penyalur dibangun Pertamina dan tiga penyalur dibangun PT AKR Corporindo.
Pada tahun 2018, telah dibangun 74 penyalur dengan rincian 68 penyalur dibangun oleh Pertamina dan enam penyalur oleh AKR. "Sedangkan untuk tahun 2019, akan dibangun 39 penyalur dengan rincian 38 penyalur oleh Pertamina dan satu penyalur oleh AKR,” ujar Fatar.
(Baca: SPBU Bertambah, Konsumsi Pertamax di Papua Barat Naik Hingga 117%)
Region Manager Communication, Relation, & CSR Kalimantan Heppy Wulansari menjelaskan Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan ditargetkan membangun 35 titik dari tahun 2017-2019. Pada tahun 2019, terdapat delapan titik dan menyisakan satu titik lagi yang dalam waktu dekat akan beroperasi, yaitu SPBU di Delang, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
”Secara keseluruhan, persebaran SPBU BBM Satu Harga di Kalimantan yaitu enam titik di Kalimantan Timur, delapan titik di Kalimantan Utara, dua titik di Kalimantan Selatan, 10 titik di Kalimantan Tengah, dan sembilan titik di Kalimantan Barat," ujar Heppy.
Hingga akhir tahun, Pertamina menargetkan dapat merampungkan pembangunan 160 titik BBM Satu Harga. “Merealiasikan penugasan ini membutuhkan perjuangan yang tidak mudah mengingat kondisi geografis yang menantang, Selain itu, upaya perjuangan tim Pertamina melakukan survei transportasi BBM setelah titik ditetapkan, menggandeng investor lokal untuk bersedia menjadi mitra, pembangunan infrastruktur, hingga lembaga penyalur berupa SPBU siap beroperasi juga menjadi tantangan tersendiri.” kata Heppy
Dengan adanya SPBU BBM Satu Harga, masyarakat dapat membeli solar seharga Rp 5.150/liter dan premium RP 6.450/liter. Sebelumnya, masyarakat di Kalimantan membayar solar dan premium seharga Rp 15.000-20.000/liter.
(Baca: Pertamina Buka Suara Soal Kelebihan Penerimaan Penjualan BBM Premium)