SKK Migas Catat Tiga Proyek Migas Terlambat Berproduksi

Ilustrasi, logo Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam acara Gas indonesia Summit & Exhibition 2019 di JCC, jakarta Pusat (1/8). SKK MIgas mencatat produksi tiga proyek migas meleset dari jadwal.
24/9/2019, 17.39 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat tiga proyek migas gagal mencapai target produksi. Ketiga proyek tersebut yakni Ario-Damar-Sriwijaya Phase 2 , Suban Compression, dan YY. 

Awalnya proyek Ario-Damar-Sriwijaya Phase 2 yang dikelola PT Tropik Energi Pandan dijadwalkan berproduksi pada Juli lalu. Namun mundur hingga September 2019 karena masalah administrasi. 

Padahal fasilitas sudah siap beroperasi sejak 1 Agustus 2019. "Konsumen harus menyelesaikan administrasi dengan transporternya," kata Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman kepada Katadata.co.id Senin (23/9) malam.

Proyek Ario-Damar-Sriwijaya Phase-2 diproyeksi dapat berproduksi sebesar 20 MMSCFD. Estimasi investasi mencapai US$ 11 juta.

Sedangkan proyek Suban Compression ditargetkan produksi pada Agustus 2019. Namun mundur hingga Oktober mendatang.

Proyek tersebut terlambat karena kontraktor perlu uji coba produksi terlebih dahulu. Suban Compression diproyeksi bisa berproduksi sebesar 100 MMSCFD dengan estimasi investasi US$ 440 juta.

(Baca: Hingga Agustus, Hanya Empat Kontraktor Migas Capai Target Produksi)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan