(Baca: PLN Jelaskan Sebab Temuan Audit BPK Soal Pemborosan Rp 274 Miliar)

Lebih lanjut, PLN mencatat membaiknya kinerja keuangan juga berkat penguatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika Serikat dan euro. Sebab, sebagian besar pinjaman jangka panjang PLN dalam bentuk dolar AS. Keuntungan dari selisih kurs mencapai Rp 5,04 Triliun.

Sepanjang semester I 2019, PLN menyatakan telah menambah kapasitas pembangkit sebesar 872,44 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas terpasang pembangkit di Indonesia menjadi 58.519 MW. Selain itu, PLN menambah jaringan transmisi 2.847 kilometer sirkit (kms) menjadi 56.453 kms, serta gardu induk sebesar 6.557 Megavolt Ampere (MVA) menjadi 137.721 MVA.

Sedangkan, untuk energi baru dan terbarukan (EBT), PLN telah menambah kapasitas sebesar 135 MW menjadi 7.266 MW.

Sarwono mengatakan, sampai saat ini pemerintah masih mempertahankan tarif listrik guna menjaga daya beli masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Ia menjelaskan, sesuai Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, pihaknya berkomitmen menjaga kesehatan keuangan perusahaan untuk menjalankan penugasan, termasuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, melalui mekanisme kompensasi guna membenahi biaya penyediaan tenaga listrik dengan marjin yang wajar.

Halaman: