Pasokan BBM Dalam Negeri Tak Terganggu Kasus Serangan di Saudi Aramco

ANTARA FOTO/VIDEOS OBTAINED BY REUTERS
Kebakaran di sebuah pabrik Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, Sabtu (14/9/2019) akibat serangan drone.
Editor: Yuliawati
17/9/2019, 14.53 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan serangan drone ke fasilitas minyak milik Saudi Aramco tidak mengganggu pasokan minyak mentah untuk kilang bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto menyebut, Indonesia mengimpor minyak mentah dari Arab Saudi sebesar 110 ribu barel minyak per hari (BOPD). Namun, impor minyak tersebut tidak dikirim per hari.

"(Serangan drone) membuat 5,7 juta barel minyak per hari BOPD terganggu, sementara produksi Arab Saudi 13,6 juta BOPD. Jadi masih ada 7,9 juta BOPD," kata Djoko saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (17/9).

(Baca: ESDM Pastikan Lonjakan Harga Minyak Dunia Belum Berpengaruh ke BBM)

Kebakaran di fasilitas minyak Saudi Aramco membuat perusahaan tersebut terpaksa menghentikan produksinya. Penghentian produksi itu dianggap tidak bermasalah bagi negara yang sudah berkomitmen membeli minyak dari perusahaan migas tersebut. "Tapi yang sudah berkomitmen dengan negara-negara lain yang diekspor harusnya enggak ada masalah," kata Djoko.

Selain itu, kata Djoko, pemerintah melalui Pertamina juga menyepakati pembelian minyak mentah dari kontraktor dalam negeri yakni ExxonMobil Cepu Ltd. Sebelumnya Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman membenarkan adanya pembelian minyak bagian ExxonMobil di Blok Cepu. Pertamina sepakat membeli minyak mentah dari ExxonMobil sebesar 650 ribu barel untuk periode bulan September 2019.

Pemerintah juga akan mengupayakan untuk menjajaki pembelian minyak mentah dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya. "Masih terus kami upayakan yang belum (kontrak)," kata Djoko.

(Baca: Iran Bantah Jadi Dalang Serangan ke Kilang Minyak Milik Arab Saudi)