Jokowi Marah Kebakaran Hutan Terjadi Lagi, Sebut Bawahannya Lalai

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019). Presiden menyebut bawahannya lalai sehingga kebaran hutan kembali terjadi.
17/9/2019, 07.27 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram atas terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini. Pasalnya, bencana tersebut berulang kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Jokowi pun mengaku kerap mengingatkan bawahannya soal potensi karhutla. Hanya saja, seolah tak belajar, kasus kebakaran kembali terjadi tahun ini.  Bahkan Jokowi sempat menyebut luas lahan yang terbakar di sana sudah mencapai puluhan ribu hektare (ha).

"Ini kami lalai lagi sehingga asapnya menjadi membesar," kata Jokowi ketika membuka rapat terbatas di Riau, Senin (16/9) malam.

Jokowi mencontohkan, imbauannya untuk mencegah karhutla telah disampaikan ketika rapat di Istana Negara, Jakarta pada 15 Juli 2019. Ketika itu dirinya meminta agar pencegahan dilakukan selama musim kemarau. Sebab jika kebakaran sudah terjadi di lahan gambut sangat sulit untuk dipadamkan.

(Baca: Jokowi Tetapkan Siaga Darurat di Riau Akibat Kebakaran Hutan Meluas)

"Sudah saya ingatkan berkali-kali, yang dihadapi bukan hutan tapi lahan gambut. Kalau sudah terbakar, habis berapa juta liter air pun masih sulit dipadamkan," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Kepala Negara menilai karhutla kembali terjadi lantaran berbagai perangkat di bawah pemerintah daerah tidak optimal menjalankan tugasnya dalam pencegahan. Padahal, Jokowi meyakini peran pemerintah daerah sangat penting.

Jokowi menilai titik api dapat dengan mudah diketahui dan dipadamkan jika berbagai perangkat di bawah pemerintah daerah diaktifkan secara optimal, "Jadi kuncinya ada di pencegahan, jangan sampai ada satu titik api muncul dan dibiarkan," ujarnya.

Saat ini, Jokowi telah menetapkan status siaga darurat atas karhutla di Riau agar proses pemadaman kebakaran di Bumi Lancang Kuning tersebut semakin masif.

(Baca: Menteri Budi: Kebakaran Hutan Sumatera-Kalimantan Ganggu Penerbangan)

Jokowi juga memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo untuk membuat hujan buatan dalam jumlah besar di wilayah tersebut.

Selain itu, Jokowi meminta aparat hukum untuk tegas menindak perusahaan atau individu yang membakar hutan dan lahan. "Ketiga, lakukan pencegahan agar tidak merembet ke lokasi-lokasi lain, baik di lahan gambut maupun di hutan, apalagi masuk wilayah pemukiman," kata Jokowi.

Reporter: Dimas Jarot Bayu