Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada sejumlah kementerian dan lembaga berkoordinasi dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menimbulkan kabut asap di Provinsi Riau. Perintah tersebut disampaikan Jokowi melalui sambungan telepon Jumat malam.
Menurut keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima hari ini, Sabtu (14/9) Jokowi meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saling berkoordinasi menangani kahutla Riau.
Dalam penjelasannya kepada Biro Pers Sekretariat Presiden, Panglima TNI menjelaskan pihaknya telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau Hujan Buatan di wilayah yang terkena karhutla.
“Hasil hujan buatan hari ini (Jumat) hujan di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau,”ujarnya.
(Baca: Kementerian LHK Segel 42 Lahan Perusahaan Terkait Kebakaran Hutan)
Lebih lanjut, Hadi mengatakan hari ini pihaknya akan mengirim tambahan pesawat CN-295 dan Hercules untuk kembali membuat Hujan Buatan dengan skala yang lebih besar. Dia pun telah memerintahkan penambahan pesawat untuk menebar 3,5 ton garam sekaligus dengan pesawat CN.
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo meminta kepada seluruh elemen, khususnya pada pejabat-pejabat daerah mulai dari bupati, walikota, camat, lurah, hingga RT-RW juga turut membantu untuk bersinergi melakukan upaya pengendalian karhutla.
(Baca: Kebakaran Lahan Riau, Kementerian LHK Segel Lahan Perusahaan Malaysia)
"Kita tidak ingin kehabisan tenaga, energi, uang, biaya, dan sebagainya hanya karena penanganan belum optimal," kata Doni.
Saat ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BNPB Doni Monardo telah berada di Pekanbaru, Provinsi Riau untuk memimpin langsung pengendalian karhutla.