PGN Naikkan Harga Gas untuk Pelanggan Rumah Tangga

PGN
Ilustrasi, pekerja PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) mengoperasikan pipa gas. PGN menyesuaikan harga gas untuk rumah tangga.
11/9/2019, 17.16 WIB

Tagihan Pelanggan Mojokerto Terlalu Tinggi

Terkait keluhan konsumen terkait harga gas bumi di Mojokerto yang cukup tinggi, Rachmat menjelaskan ada biaya yang timbul selama bulan-bulan awal pemakaian sebelum penetapan harga, menjadi biaya yang terakumulasi, dikarenakan PGN menunggu nilai harga penetapan oleh BPH Migas.

Sejak awal pemakaian gas bumi oleh masyarakat juga sudah terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perseroan, seperti biaya pembelian gas kepada pemasok gas maupun biaya operasi dan pemeliharaan untuk menjaga kehandalan jaringan, serta kegiatan pengelolaan pelanggan.

Untuk menghindari beban tagihan yang besar karena terakumulasi, PGN menyediakan program cicilan selama 6 – 12 bulan. Namun diwaktu bersamaan juga dengan tetap membayarkan tagihan bulan berjalan.

(Baca: Laba Turun Drastis, PGN Coba Perbaiki Kinerja Saka Energi)

“Setelah program cicilan selesai, maka tagihan akan berjalan normal kembali dan seluruh komponen perhitungan harga per meter kubik kami pastikan sesuai dengan ketetapan BPH Migas,” imbuh Rachmat.

PGN menargetkan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga hingga 4,7 juta sambungan pada 2025. Dana investasi pembangunan proyek tersebut akan menggunakan dana APBN dan internal PGN.

Saat ini sudah lebih dari 325 ribu sambungan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di 40 kota/kabupaten. Di tahun 2019, pemerintah melalui dana APBN menugaskan PGN untuk membangun sebanyak 78.216 SR di 18 kota/kabupaten.

(Baca: Bisnis Turun dan Akuisisi Pertagas, Laba Semester I PGN Anjlok 69%)

Halaman: