Empat Warga Meninggal Pasca Aksi Demonstrasi di Papua

ANTARA FOTO/Toyiban
Petugas INAFIS Mabes Polri bersama Polda Papua Barat melakukan olah tempat kejadian perkara pembakaran kantor DPRD Provinsi Papua Barat di Manokwari, Papua Barat, Selasa (27/8/2019). Pihak kepolisian terus mengumpulkan alat bukti dan telah menetapkan tujuh orang tersangka pembakaran gedung DPRD Manokwari pada Senin (19/8/2019).
2/9/2019, 10.11 WIB

Menurut Komarudin, aksi demo damai warga Papua yang berujung pembakaran dan perusakan fasilitas perkantoran pemerintah, perusahaan swasta, dan kios masyarakat di Kota Jayapura dan beberapa daerah lain di Papua dan Papua Barat telah mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat.

Aksi kekerasan di beberapa daerah di dua provinsi itu menjadi persoalan serius yang harus ditangani pemerintah. Komarudin juga berharap masyarakat di Papua harus terus berkomitmen dalam menjaga tanah Papua sebagai zona damai serta menghentikan tindakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah aksi rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.

"Tanah Papua menjadi miniatur Indonesia. Warganya hidup dalam keharmonisan, keberagaman, dan sangat toleransi sehingga Papua damai tidak boleh dirusak dengan tindakan aksi anarkistis yang menganggu keamanan dan kertertiban masyarakat," katanya.

(Baca: Wiranto: Jika Kondisi di Papua Kondusif, Akses Internet Akan Dibuka)

Komarudin mengingatkan penyelesaian masalah Papua harus mengedepankan tindakan persuasif dengan mengembangkan dialog bersama tokoh agama, tokoh adat, dan para pihak terkait sehingga mengurangi terjadinya korban akibat tindakan represif oleh aparat keamanan polisi dan TNI.

"Saya juga berharap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Tanah Papua segera pulih sehingga mendukung program percepatan pembangunan yang telah digagas Presiden Joko Widodo untuk kesejahteraan masyarakat paling timur NKRI," ujarnya.

Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Papua ini dalam kunjungan ke Papua diutus khusus oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk berdialog dengan tokoh agama, tokoh adat, perempuan, pemuda, dan ormas keagamaan dipandu moderator Bupati Biak Herry Ario Naap, Minggu (1/9) malam.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam upaya meredam konflik sosial terjadi di beberapa daerah Provinsi Papua. Hingga, pukul 07.30 WIT aktivitas warga Biak Numfor berjalan normal, seperti sekolah, angkutan umum, perkantoran, pelabuhan, bandara, pasar, dan pertokoan tetap buka melayani kebutuhan warga setempat.

(Baca: Polda Papua Tetapkan 30 Tersangka Kerusuhan di Jayapura)

Halaman:
Reporter: Antara