Ditawari Blok Karaeng, Energy Equity Lakukan Studi Bersama Bulan Depan

Katadata
Ilustrasi, kegiatan hulu migas di lepas pantai. Energy Equity akan mulai studi bersama di Blok Karaeng bulan depan.
30/8/2019, 18.11 WIB

Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. secara resmi mendapatkan penawaran langsung Wilayah Kerja Karaeng dari pemerintah. Perusahaan tersebut pun segera memulai studi bersama (joint study) 

Presiden Direktur Energy Equity Andi Rianto mengungkapkan studi bersama akan menyertakan tim dari Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Energy Equity baru saja menerima surat persetujuan penawaran langsung melalui studi bersama di Wilayah Kerja Karaeng," ujar Andi kepada Katadata.co.id Jumat (30/8).

Studi bersama untuk menemukan potensi cadangan migas baru. Andi memproyeksi hasil studi bersama baru terlihat tahun depan.

"Mudah-mudahan September 2019 bisa mulai. Rencananya studi bersama ini selama delapan bulan," katanya.

(Baca: Produksi Blok Sengkang Tahun Ini Diprediksi Tak Capai Target)

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan studi bersama itu akan menggunakan dana Komitmen Kerja Pasti (KKP) Blok Sengkang sebesar US$ 88 juta. Sebab, lokasi Blok Sengkang dan Blok Karaeng berdekatan.

Dana KKP disediakan Energy Equity Epic Sengkang karena perusahaan tersebut mendapatkan perpanjangan kontrak 20 tahun. Seharusnya Blok Sengkang habis kontrak pada 2022 mendatang.

 "Energy Equity Epic Sengkang menyanggupi untuk joint study di situ, karena ada potensi mereka mengeksplorasi di Karaeng," kata Arcandra.

(Baca: Energy Equity Akan Mengebor 13 Sumur Eksplorasi di Blok Sengkang)

Arcandra mengungkapkan pihaknya pernah melakukan kunjungan kerja ke Blok Karaeng yang berlokasi di Sulawesi Selatan. Blok tersebut dinilai memiliki potensi cadangan hidrokarbon yang cukup menjanjinkan.

Sebelum dikelola Energy Equity, Blok Karaeng sempat ditawarkan melalui lelang blok migas tahap I 2018. Saat itu blok Karaeng menjadi salah satu dari 19 blok migas yang ditawarkan dengan mekanisme lelang reguler. Namun, hingga waktu penawaran berakhir, belum ada investor yang melakukan penawaran terhadap blok tersebut.

Saat lelang blok tersebut dibuka, Kementerian ESDM mematok bonus tanda tangan blok tersebut sebesar US$ 500 ribu. Adapun minimum komitmen pasti blok tersebut terdiri dari Geologi & Geofisika (G&>) dan seismik dua dimensi (2D) sepanjang 1.000 km.

(Baca: SKK Migas Sebut Ada Temuan Cadangan Migas Baru di Musi Banyuasin)

Reporter: Verda Nano Setiawan