BMKG Sebut Informasi Gempa Susulan Bermagnitudo 9 Hoaks

ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki
Ilustrasi, sejumlah anak beraktivitas di dalam rumah yang rusak akibat gempa di Kampung Bojong, Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8/2019). BMKG memastikan informasi terkait gempa susulan bermagnitudo 9 tidak benar.
Penulis: Fahmi Ramadhan
4/8/2019, 23.22 WIB

Selain itu, Rahmat berharap warga dapat melakukan mitigasi pada sebelum, saat, dan setelah terjadinya gempa bumi. "Siapkan bangunan rumah Anda sesuai dengan konstruksi aman gempa. Siapkan perabotan yang kuat dan dapat menjadi tempat perlindungan sementara saat terjadi gempa," katanya.

(Baca: Tak Ada Tsunami, BNPB Pastikan Korban Jiwa Gempa Banten Capai 4 Orang )

Adapun gempa Banten pada akhir pekan lalu mengakibatkan empat orang meninggal dunia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, dua orang berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan dua orang lainnya dari Kabupaten Lebak, Banten.

Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menyampaikan, keempat korban jiwa meninggal karena serangan jantung dan kelelahan saat proses evakuasi.

Dua korban di Lebak sudah terkonfirmasi atas nama Rasinah (48 tahun) karena serangan jantung dan Salam (95 tahun) karena kelelahan ketika dievakuasi. "Korban terpeleset saat mengungsi dari Sukabumi adalah Ruyani (35 tahun). Yang satu belum diketahui sebabnya (Ajay, 58 tahun)," katanya, kemarin (3/8). 

(Baca: Pasca Gempa Banten, Telkomsel Pastikan Layanannya Berjalan Normal)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ramadhan