Kemenhub: Kebocoran Gas ONWJ Belum Ganggu Kegiatan Transportasi Laut

ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA
Ilustrasi, petugas memantau arus lalu lintas kapal. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengeluarkan peringatan bagi lalu lintas kapal laut di sekitar wilayah kebocoran gas dan semburan minyak sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) di Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat.
22/7/2019, 18.42 WIB

PHE masih mengidentifikasi penyebab kebocoran gas tersebut."Dari pihak PHE masih menanggulangi secara bertahap nanti mereka akan melaporkan kepada kami," kata Ahmad.

PHE telah mengirimkan 27 kapal dan 12 set Oil Boom dalam menangani dampak pencemaran lingkungan. PHE juga melibatkan perusahaan asal Houston Amerika Serikat, Boot & Coots, untuk menangani peristiwa tersebut. Boots & Coots merupakan perusahaan yang terlibat dalam penanganan ledakan rig lepas pantai Deepwater Horizon di Gulf Mecixo pada 2010 lalu.

Selain itu, Pertamina bekerja sama dengan TNI AL, Satpolairud, dan Pokwasmas mengerahkan tujuh unit kapal patroli untuk menjaga agar tidak ada aktivitas nelayan di sekitar lokasi.

Perusahaan juga melakukan komunikasi dan koordinasi yang intensif dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemerintah daerah, Dinas Lingkungan Hidup Daerah, TNI dan Kepolisian, kontraktor migas lain dan berbagai instansi lainnya untuk menangani kebocoran gas dan semburan minyak tersebut.

(Baca: Pertamina Gandeng Tim Deepwater Horizon Atasi Gelembung Gas Bocor ONWJ)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati