PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sepakat untuk membangun proyek Klaster Industri Aluminium. Kesepakatan ini dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) oleh keduanya.

Direktur Pelaksana Inalum Oggy A Kosasih menjelaskan, rencana pembangunan industri aluminium di Kaltara didasarkan oleh potensi sumber daya air yang melimpah. Sehingga, bisa menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik, yang nantinya akan dipasok ke wilayah industri tersebut.

"Inalum sangat memerlukan pasokan listrik yang besar untuk melakukan ekspansi pengembangan Klaster Industri Aluminium," ujarnya, dalam keterangan pers, Rabu (17/7).

Industri ini akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat karena mendukung tumbuhnya industri lain. Selain itu, proyek ini juga akan membuka lapangan pekerjaan yang luas untuk pertumbuhan ekonomi daerah cepat berkembang.

(Baca: Inalum Minta Insentif Fiskal untuk Memacu Investasi Hilir Minerba)

"Kami berharap investasi ini meningkatkan perputaran ekonomi yang positif yang berujung pada kemakmuran Kalimantan Utara," ujar Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Irianto Lambrie.

Bertambahnya kapasitas pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) aluminium juga akan memenuhi kebutuhan domestik, dan berdampak penghematan devisa karena berkurangnya impor aluminium. Bahkan, diharapkan aluminium yang diproduksi bisa diekspor ke mancanegara.

Pihaknya menargetkan produksi aluminium bisa menembus dua juta ton secara bertahap. Adapun saat ini, Inalum telah memiliki smelter di Kuala Tanjung, Sumatera Utara yang menghasilkan 300.000 ton aluminium per tahun, dengan maksimum kapasitas 500.000 ton. Sedangkan, Kaltara memiliki potnesi untuk menambah kapasitas hingga 1,5 juta ton.

Inalum memastikan bahwa proyek tersebut dijalankan setelah Inalum dan Pemerintah Provinsi Kaltara melakukan kajian yang mendalam dan komprehensif, baik dari aspek bisnis hingga aspek pembangunan seperti studi kelayakan.

"Dengan serangkaian kajian diharapkan potensi bisnis akan semakin tergali. Kami juga selalu mengedepankan aspek lingkungan dalam membangun klaster ini," kata Oggy.

(Baca: Nilai Valuasi Tak Capai US$ 1,5 M, Inalum Sanggup Akuisisi Saham Vale)

Reporter: Fariha Sulmaihati