Usai Jokowi-Prabowo Bertemu, Gerindra Mengaku Belum Bahas soal Koalisi

Antara | Wahyu Putro
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) melambaikan tangannya saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT bersama-sama.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
14/7/2019, 16.57 WIB

Meski begitu, dia tidak menyebutkan detail kapan dan di mana Prabowo dan Jokowi bakal melakukan pertemuan kedua kalinya. "Kan tidak mungkin, sekali bertemu tensi (politik) langsung turun. Harus terus (melakukan pertemuan)," katanya. 

Mengenai sikap Partai Gerindra usai kemenangan Joko Widodo dalam perhelatan Pilpres 2019, Andre menyatakan hal itu bakal dibicarakan dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Andre belum bisa memberikan bocoran apa saja yang akan dibahas di Rakernas tersebut.

Rekonsiliasi Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya sebelumnya mengungkapkan pertemuan Jokowi dan Prabowo harus dimaknai sebagai komunikasi yang menjadi simbol pembawa konsep perdamaian. Hal ini sekaligus mengakhiri konflik yang terjadi selama pemilihan presiden (pilpres) 2019.

(Baca: Para Tokoh yang Mengatur Pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT)

"Bisa dimaknai sebagai simbol rekonsiliasi semata. Istilah cebong kampret dan sebagainya bisa selesai," ujar Yunarto saat dihubungi Katadata.co.id, Sabtu (13/7).

Meskipun sudah terjadi rekonsiliasi, Yunarto mengatakan masih terlalu dini menyimpulkan pertemuan tersebut sebagai rencana koalisi antar elit politik. "Kalau ini dimaknai dengan koalisi, ini sangat jauh. Ikatan koalisi kan jatah menteri, kemudian penerimaan pendukung-pendukung partai yang lainnya," ujarnya.




Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin