Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sudah menyelesaikan susunan kabinet terbaru yang akan berasal dari perwakilan partai politik dan kalangan profesional. Dalam menyusun kabinet baru ini, Jokowi menyatakan akan mempertahankan banyak menteri yang sekarang sedang bekerja dengannya.
“Banyak (yang akan dipertahankan),” kata Jokowi di Senayan, Jakarta, Jumat (12/7).
Jokowi tak menjelaskan lebih rinci menteri mana saja yang akan dipertahankan. Jokowi berjanji bakal segera memberikan pengumuman tentang para menteri yang akan bertugas dalam waktu secepatnya. “Secepatnya (bakal ada pengumuman),” kata Jokowi.
Jokowi memberi gambaran akan mengakomodir perwakilan partai politik dan kalangan professional dengan komposisi antara 60:40 dan 50:50.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Segera Umumkan Kabinet Baru, Jokowi: Menteri dari Parpol 50% atau 60%" , https://katadata.co.id/berita/2019/07/12/segera-umumkan-kabinet-baru-jokowi-menteri-dari-parpol-50-atau-60
Penulis: Michael Reily
Editor: Yuliawati
(Baca: Segera Umumkan Kabinet Baru, Jokowi: Menteri dari Parpol 50% atau 60%)
Rencana pergantian kabinet telah disampaikan Jokowi saat wawancara khusus dengan Katadata.co.id. Jokowi menyatakan akan melakukan perombakan kabinet setelah pengumuman putusan sengketa hasil perhitungan Pemilihan Presiden di Mahkamah Kontitusi (MK) pada 28 Juni 2019.
Jokowi mengatakan perubahan menteri untuk memberikan energi baru di kabinet. "Kami memang perlu energi baru dalam melakukan perubahan–perubahan, melakukan terobosan – terobosan, tidak lagi terjebak pada rutinitas," kata Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi menyatakan membutuhkan tipe eksekutor yang dapat mengeksekusi program yang direncanakannya. “Setiap periode itu butuh karakter menteri yang berbeda, sesuai dengan tantangan yang dihadapi,” kata dia.
(Baca: Wawancara Jokowi: “Saya Butuh Menteri Eksekutor”)
Terdapat beberapa pertimbangan Jokowi dalam penyusunan kabinetnya, di antaranya mengenai kasus hukum yang menjerat para menteri. Terdapat tiga menteri di kabinet saat ini yang sedang menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Imam Nahrawi pernah menjadi saksi di pengadilan dalam kasus dugaan suap dana hibah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Enggar pernah dimintai keterangan terkait kasus gratifikasi politisi Bowo Sidik Pangarso (BSP). Ada pun Lukman pernah dipanggil KPK sebagai saksi dengan tersangka Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy.
Belakangan, Jokowi juga memberikan peringatan kepada beberapa menteri terkait defisit neraca perdagangan. Jokowi meminta Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno mengurangi impor minyak dan gas yang saat ini masih tinggi.
(Baca: Nama-nama Calon Menteri Muda Jokowi, dari AHY hingga Tsamara Amany )