Aktivitas Kantor dan Pusat Belanja Sekitar Gedung MK Berjalan Normal

ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Personel Brimob Polri bersiap melakukan pengamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (27/6/2019). Sebanyak 47.000 personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
27/6/2019, 12.16 WIB

Aktivitas sejumlah kantor di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, berjalan normal jelang sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Kondisi kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indosat, hingga Bank Indonesia (BI) terpantau berjalan seperti biasa pada hari ini, Kamis (27/6).

"Semua pegawai masuk dengan jam kerja seperti biasa. Sampai pukul 16.00 WIB," kata Rahmat Zultika (56), salah satu petugas keamanan di Indosat.

Namun, pintu masuk Indosat dialihkan menuju pintu selatan yang terletak di jalan Budi Kemuliaan. Sementara, pintu utama ditutup sejak subuh untuk mengantisipasi kepadatan massa yang berada di depan Patung Arjuna Wiwaha.

Namun, petugas Indosat tetap memperbolehkan massa yang ingin melaksanakan ibadah maupun menggunakan toilet melalui pintu belakang. "Tapi kami tanya dulu keperluannya ke mana," ujarnya.

Rahmat pun mengatakan jumlah personil pengamanan di Indosat ditingkatkan. Tujuannya, untuk mengatur kepadatan lalu lintas di pintu selatan Indosat. Pengawasan di Indosat pun akan dibatasi hingga pukul 19.00 WIB.

(Baca: IHSG Dibuka Menguat, Pasar Menanti Sidang Putusan MK)

Serupa dengan pengamanan Gedung Indosat, pintu masuk di sejumlah kementerian juga dialihkan ke Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, untuk mengantisipasi lonjakan massa. Akses jalan pun telah ditutup di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat.

Tak jauh dari Medan Merdeka Barat, pusat belanja Sarinah yang terletak di hadapan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terpantau normal. Petugas pengamanan telah mengantisipasi adanya kerusuhan dengan berkoordinasi bersama polisi dan TNI.

"Ada kekhawatiran seperti (kerusuhan) kemarin. Tapi kami sudah koordinasi dengan polisi dan TNI," ujar Aris (40), petugas keamanan Sarinah.

Jumlah petugas pengamanan Sarinah pun tetap normal, tidak ada peningkatan personil. Sementara, jam operasionalnya tetap berjalan seperti biasanya hingga pukul 22.00 WIB. Namun, petugas tetap memantau situasi keamanan di sekitar Sarinah.

(Baca: Jelang Sidang Putusan Gugatan Pilpres di MK, Rupiah Cenderung Menguat)

Reporter: Rizky Alika