Silaturahmi AHY, Langkah Politik Demokrat Mendekat ke Jokowi

ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Bogor, Rabu (22/5/2019). Saat Idulfitri, AHY kembali bersilaturahmi kepada Jokowi dan juga Megawati.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
7/6/2019, 19.44 WIB

Peluang Demokrat Merapat ke Kubu Jokowi

Ujang menilai peluang merapatnya Demokrat ke koalisi pendukung Jokowi sebenarnya sudah cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap Demokrat yang mengakui hasil Pilpres 2019.

Sikap ini berbeda dengan yang ditunjukkan oleh pasangan calon yang diusung Demokat dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Prabowo-Sandiaga tidak mengakui hasil Pilpres 2019 dan tengah menggugatnya di Mahkamah Konstitusi saat ini.

(Baca: Andi Arief: Pertemuan SBY-Mega Timbulkan Secercah Sinar untuk Bangsa)

Beberapa politisi Demokrat pun berbalik arah dari Prabowo-Sandiaga. Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, misalnya, mundur dari jabatannya sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Wasekjen Demokrat Andi Arief secara terang-terangan bersikap menentang Prabowo-Sandiaga. Melalui cuitan di akun Twitternya @AndiArief_ pada Jumat (7/6), Andi menyesalkan sikap Prabowo-Sandiaga yang menyalahkan Demokrat, SBY, dan AHY atas kekalahan mereka di Pilpres 2019.

"Koalisi (Prabowo-Sandiaga) sudah mulai tidak solid lagi. Artinya sudah jalan masing-masing," kata Ujang.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno punya penilaian lain dari silaturahmi antara AHY dan Jokowi maupun Megawati. Menurut Adi, silaturahmi tersebut tak hanya dimaksudkan untuk membuka peluang Demokrat dalam koalisi pendukung Jokowi.

(Baca: Jokowi Ditemani Jan Ethes Curi Perhatian Masyarakat Yogyakarta)

Lebih jauh, Adi menilai kegiatan silaturahmi bisa menjadi momentum bagi AHY menarik dukungan Jokowi dan Megawati agar mau mempromosikannya maju di Pilpres 2024. Sebagai Presiden, Jokowi dianggap punya pengaruh untuk bisa mendorong AHY maju pada Pilpres 2024.

Hal serupa juga dapat terjadi dengan Megawati yang menjadi pemimpin partai pemenang Pileg 2014 dan 2019. Terlebih, jika AHY mau berduet dengan Puan pada kontestasi politik lima tahun mendatang.

"Lebih jauh dari itu bisa menjadi lompatan besar untuk merajut kemungkinan menduetkan mantan 'anak-anak presiden' maju di Pilpres 2024," kata Adi.

Halaman: