Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyampaikan, perusahaan Minyak dan Gas Bumi (Migas) asal Spanyol, Repsol, sedang memproses pengadaan Long Lead Item dan kapal untuk pengeboran sumur Rencong 1X di Blok Andaman III. Rencananya, pengeboran bakal dilakukan pada 2020.
Rencana pengadaan tersebut turut dibahas dalam pertemuan antara Repsol dengan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada akhir Mei lalu. Pertemuan tersebut juga membahas tentang progres eksplorasi di blok tersebut, termasuk pemrosesan data seismik 3D.
Kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal BPMA Radhi Darmansyah menjelaskan Long Lead Item adalah barang-barang dengan spesifikasi khusus yang disesuaikan dengan karakteristik sumur. "Sehingga memerlukan waktu untuk melakukan pemesanan dan manufacturing," ujar dia kepada katadata.co.id (7/6).
(Baca: Bahas Percepatan Blok Sakakemang, Arcandra Temui CEO Repsol di Spanyol)
Ia mengatakan, sesuai hasil evaluasi, Repsol akan menggeser rencana pengeboran sumur eksplorasi pertama Rencong 1X menjadi pada semester I 2020. Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Kepala BPMA Azhari Idris mengatakan pengeboran direncanakan pada kuartal empat tahun ini.
“Pergeseran waktu ini akan dimanfaatkan oleh Repsol untuk mematangkan metode pengeboran sumur Rencong-1X di laut dalam Selat Malaka ini," kata dia.
Blok Andaman III meliputi area seluas 8.440 kilometer persegi di lepas pantai Aceh. Blok ini terletak di kedalaman air 1.300 meter dalam kawasan cekungan Sumatera Utara.
(Baca: Pemerintah Prioritaskan ConocoPhillips Kelola Blok Corridor Lagi)
Andaman III merupakan blok eksplorasi yang dimenangkan Talisman pada lelang wilayah kerja tahun 2009. Namun, di 2015 Repsol mengakuisisi penuh Talisman sehingga blok itu hingga kini dikelola Repsol.
Kontrak bagi hasil blok ini diteken pada 11 September 2009 dan berlaku selama 30 tahun atau sampai 2039. Potensi cadangan migas blok ini sekitar 1,5 miliar barel setara minyak.