Bahas Percepatan Blok Sakakemang, Arcandra Temui CEO Repsol di Spanyol
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar baru saja melakukan pertemuan dengan Repsol di Madrid, Spanyol. Kedua pihak membahas percepatan produksi gas di Blok Sakakemang, Sumatera Selatan.
Hal itu terlihat dari akun Instagram pribadinya yang mengunggah foto kebersamaan dengan para petinggi Repsol. “Kunjungan ini dilakukan dalam rangka membahas tentang percepatan target first gas Blok Sakakemang dari lima tahun menjadi kurang dari tiga tahun,” tulis Arcandra dalam unggahan foto bersama para petinggi Repsol Kamis, (25/4) malam.
Dalam keterangan tertulisnya, Arcandra mengatakan, pemerintah akan mendukung hal itu dengan cara percepatan persetujuan plan of development (PoD) dan dukungan administratif lainnya. Pada pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas kerja sama pengembangan teknologi enhanced oil recovery (EOR) di Indonesia.
Arcandra datang bersama dengan Dubes RI untuk Spanyol Hermono, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin, dan Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM Mustafid. Kehadiran mereka disambut oleh Executive Managing Director of Exploration and Production Repsol Tomas Garcia Blanco.
"Kehadiran kami di Madrid merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memperkuat hubungan dengan para investor migas global dan menarik lebih banyak investasi migas di Indonesia," ujar Arcandra.
Pada 10 Februari lalu, Repsol melakukan tes produksi usai melakukan eksplorasi di Blok Sakakemang. Perusahaan mengklaim telah menemukan cadangan gas dengan jumlah besar. Proyek ini dikerjakan Repsol bersama dengan anggota konsorsium lain, yaitu Petronas dan Mitsui Oil Exploration.
(Baca: Repsol Kemungkinan Ajukan Rencana Pengembangan Blok Sakakemang di 2020)
Repsol menggambarkan penemuan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan itu sebagai "penemuan gas terbesar di Indonesia dalam 18 tahun terakhir" dan merupakan temuan cadangan gas terbesar keempat dunia dalam dua tahun terakhir.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan potensi cadangan gas baru Blok Sakakemang mencapai dua triliun kaki kubik (TCF).
Repsol menemukan cadangan gas ini dari sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X) dengan kedalaman 2.430 meter, yang ditajak pada 20 Agustus 2018. Penemuan tersebut menjadi capaian yang menggembirakan di tengah prediksi defisit migas Indonesia yang akan membesar mulai 2025.
(Baca: Blok Sakakemang, Temuan Gas Terbesar ke-4 Dunia dalam Dua Tahun)
Sementara itu, Exploration Manager South East Asia Repsol David Remos Herrero menilai temuan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ia pun berharap Blok Migas tersebut bisa memasuki tahap produksi pada lima tahun mendatang.
Repsol menjadi operator Blok Sakakemang setelah membelinya dari Talisman pada 2015. Dengan akuisisi ini, jumlah wilayah kerja yang dipegang perusahaan migas asal Spanyol tersebut bertambah menjadi empat, yakni East Jabung, South East Jabung, Andaman 3, dan Sakakemang.
(Baca: Repsol akan Mengebor Satu Sumur Lagi di Blok Sakakemang )