Kementan Pastikan Stok Bahan Pangan Aman dan Harga Stabil

ANTARA FOTO/RAHMAD
Pembeli memilih ayam potong di pusat pasar daging Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (4/5/2019).
Penulis: Agung Jatmiko
4/6/2019, 11.19 WIB

Kementan juga telah melakukan operasi pasar di 100 titik di berbagai wilayah, serta melaksanakan Gelar Pangan Murah (GPM) yang bersinergi dengan pemerintah daerah (Pemda) DKI Jakarta, PD Pasar Jaya, supplier dan importir, terutama di pasar eceran dan lingkungan pemukiman.

Ia menjelaskan, hingga Mei 2019 kegiatan GPM telah tersebar di 31 provinsi, yang melibatkan 1.899 Gapoktan dan 4.381 Toko Tani Indonesia (TTI). Keberadaan TTI dan TTI Center menurutnya telah banyak berkiprah dalam menjual komoditi pangan dengan harga lebih murah dibanding dipasaran, karena dikirim langsung oleh petani.

"Kementan bersama Bulog terus menjaga harga di tingkat petani, dengan cara langsung membeli di petani dengan harga yang wajar, karena menyangkut kesejahteraan petani", kata Agung.

Keberadaan TTI ini ia pandang mampu memangkas mata rantai distribusi penjualan hasil pertanian yang panjang selama ini, karena lebih mendekatkan petani dengan konsumen.

Karena mata rantai distribusi jadi lebih pendek, maka petani selaku produsen memperoleh harga yang layak, dan konsumen memperoleh harga terjangkau.

Lewat e-commerce TTI sampai akhir Mei 2019, jumlah transaksi tercatat mencapai Rp 11,5 miliar dan melibatkan 423 Gapoktan dan 1.172 TTI.

(Baca: Jelang Lebaran, Kementan Klaim Persediaan Daging Surplus 2.450 Ton)

Halaman: