Aksi Demonstrasi di Bawaslu Berujung Rusuh di Beberapa Titik Jakarta

Massa yang tergabung dalam Gerakan Kedaulatan Rakyat melakukan aksi di depan Kantor Bawaslu RI,  Jakarta Pusat (21/5). Demonstrasi di Bawaslu berakhir dengan kerusuhan.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Yuliawati
22/5/2019, 07.22 WIB

(Baca: Unggul 16,9 Juta Suara, Jokowi-Ma'ruf Menang Pilpres)

Demonstrasi ini bermula dari para pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang memprotes hasil perhitungan Pemilihan Presiden yang memenangkan Jokowi-Maruf Amin. Massa yang menamakan Gerakan Kedaulatan Rakyat berkumpul sejak Selasa pukul 14.00.

Polri mencatat lebih dari 1.300 orang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI. Massa yang datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Jember, Kalimantan, Sumatera hingga Papua itu masih bertahan.

(Baca: Wiranto: Mantan Danjen Kopasus Tersangka Senjata Ilegal)

Massa demonstran meminta Bawaslu RI mengusut secara tuntas dugaan pelanggaran dan kecurangan pada Pemilu 2019. Salah satu orator aksi yakni wakil ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Neno Warisman. Dalam orasinya

Neno mengajak massa untuk kembali mengadakan demo esok hari. Dirinya beralasan, aksi tersebut untuk menolak adanya dugaan ketidakadilan yang menurut pihaknya terjadi dalam proses Pemilu 2019. "Tidak ada yang kami lawan. Negara tidak kami lawan, pemerintah tidak kami lawan. Yang kami lawan hanya ketidakadilan. Kami ingin keadilan," kata Neno.

Titiek Soeharto juga tampak di antara massa yang menggelar demo. Titiek datang berkunjung untuk memberi semangat kepada pendukung Prabowo-Sandi.

Halaman: