Aneka Tambang (Antam) menyatakan operasional tambang bauksit Tayan Hilir, Sangau, Kalimantan Barat (Kalbar) bakal lebih efisien setelah mendapatkan pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN memasok 3.465 kilo Volt Ampere (kVA) untuk tambang tersebut.
Manajer Mining Antam pada Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Tayan Endri Burhanuddin menyatakan pasokan listrik tersebut akan menurunkan biaya energi. "Efisiensi yang diharapkan sebesar 30-40%," kata dia seperti dikutip dari siaran pers PLN, Senin (20/5).
(Baca: Demi Capai Target Produksi, Antam Optimalkan Tambang Tapunopaka)
Sebelum mendapatkan pasokan listrik dari PLN, Antam dilaporkan menggunakan genset berkapasitas 1.500 kilo Volt (kV) untuk mendukung operasional tambang bauksit di Kalbar. Adapun tambang bauksit ini beroperasi sejak 2013. Nantinya, bauksit akan diolah menjadi alumina oleh anak usaha tambang yaitu Indonesia Chemical Alumina (ICA).
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalbar Agung Murdifi menyatakan pihaknya terus berkomitmen untuk menyediakan listrik yang andal bagi Antam. "Terlebih Antam memerlukan listrik sebagai kontinuitas untuk memproduksi bauksit," kata dia.
(Baca: Antam Jajaki Peluang Penjualan Baterai Kendaraan Listrik)
Saat ini, sistem kelistrikan di Kalbar memiliki daya sebesar 462 Megawatt (MW) dan beban puncak sebesar 309 MW. PLN UIW Kalbar melayani 12 kabupaten dan 2 kota di Kalbar dengan total 1.117.470 pelanggan. Adapun Gardu Induk Tayan telah digunakan sebesar 6,3 MVA, dan masih tersedia daya 23,7 MVA.