Pertamina Sebut Konsumsi Avtur Tahun 2019 Turun

Arief Kamaludin|Katadata
Gedung Pertamina, di Kawasan Gambir, Jakarta, Senin, (16/03)
29/4/2019, 17.30 WIB

PT Pertamina (Pertamina) menyampaikan, konsumsi bahan bakar pesawat yakni avtur turun pada tahun 2019. Turunnya konsumsi avtur disebabkan dari permintaan maskapai penerbangan.

Vice Presiden Supply and Dsitribution Pertamina Fariz Aziz mengatakan dalam tiga bulan belakangan ini konsumsi avtur mengalami penurunan. "Rasanya sekitar 3 bulan lalu, kan ada beberapa fligt yang digabung dari maskapai. Mungkin karena seat gak penuh jadi ada beberapa faktor lah, pokoknya kita siapkan avtur," ujarnya di Jakarta pada Sabtu (29/4).

Meskipun mengalami penurunan, ia menerangkan Pertamina telah memproyeksikan kenaikan konsumsi avtur hingga 8% selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Pertamina, tercatat konsumsi avtur pada kondisi normal tahun 2019 rata-rata sekitar 13.414 Kilo Liter (KL), diproyeksikan meningkat menjadi 14.525 KL saat Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara pada 2018 dengan periode yang sama dalam kondisi normal, konsumsi avtur mencapai 15.500 KL dan meningkat menjadi sekitar 16.500 KL pada Ramadan dan Idul Fitri.

Sementara itu, Vice President Aviation Pertamina Eldi Hendry mengatakan permintaan terhadap avtur turun seiring dengan berkurangnya frekuensi penerbangan pesawat di beberapa bandara. "Cengkareng turun, daerah barat turun. Kalau Bali, praktik tidak terlalu banyak. Timur tidak terlalu banyak turun," ujarnya di Jakarta, Senin (29/4).

Eldi juga menampik bahwa penurunan frekuensi penerbangan yang berbuntut pada penurunan konsumsi avtur semata-mata disebabkan oleh kenaikan harga tiket pesawat. Menurutnya, harga tiket pesawat yang mahal tidak harus selalu dikaitkan dengan harga avtur.

"Harga kita kan sudah business to business dengan maskapai, saya rasa juga tidak mahal, fair lah, jangan dibandingin Singapura dengan Indonesia, kalau harga itu kan tergantung ongkos transportasi," ujarnya.

Jaga Stok BBM

Menyambut Ramadan dan Idul Fitri, Pertamina telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengamankan stok Bahan Bakar Minyak (BBM). Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, menjaga stok Premium selama 21 hari, Pertalite 21 hari, Pertamax 22 hari, Turbo 58 hari, Solar 26 hari, Dexlite 27 hari, Dex 35 hari, Avtur 48 hari, LPG 16 hari, dan minyak tanah 69 hari.

Tak hanya memastikan ketersediaan pasokan, sejumlah sarana BBM pun telah disiapkan pada Ramadhan dan Idul Fitri, di antaranya mobil dispenser 26 unit, motor kemasan 200 unit, kiosk Pertamax 67 titik, dan buffer tank BBM 115 unit.

Dalam ketarangan resminya, Pertamina disebut akan lebih memberi perhatian pada ketersediaan BBM khususnya gasoline di jalur mudik tol menyusul mulai beroperasinya Tol Trans-Jawa dari Merak, Banten, hingga Pasuruan, Jawa Timur, serta Tol Trans-Sumatera ruas Lampung-Palembang, sehingga diperkirakan pemudik lebih memilih menggunakan transportasi darat dengan kendaraan pribadi dan umum.

Pertamina memperkirakan konsumsi BBM di jalur tol wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta pada masa Ramdan dan Idul Fitri diperkirakan mengalami lonjakan tertinggi hingga 300% dibandingkan tahun lalu, disusul Jawa Timur 140% dan baru kemudian DKI Jakarta dan Jawa Barat 100%.

(Baca: Konsumsi BBM Diproyeksikan Naik 15% Selama Ramadan-Idul Fitri)

Reporter: Verda Nano Setiawan