Prabowo Sindir SBY, Kader Demokrat Tinggalkan Arena Debat

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kiri) menerima kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelum melakukan pertemuan tertutup di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Editor: Yuliawati
13/4/2019, 23.10 WIB

Beberapa pengurus Partai Demokrat terlihat meninggalkan arena debat kepresidenan terakhir. Kejadian berlangsung sesaat setelah calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung soal kesalahan presiden-presiden terdahulu, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika berdebat dengan Joko Widodo (Jokowi) mengenai industrialisasi.

Dalam debat, Prabowo menyebut kebijakan ekonomi Indonesia salah arah membuat Indonesia mengalami deindustrialisasi. Namun, hal ini bukan karena kesalahan Jokowi, namun karena kesalahan presiden-presiden sebelumnya. 

"Saya terus terang saya tidak menyalahkan pak Jokowi. Ini masalah kesalahan kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan hingga puluhan tahun lalu. Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum bapak," kata Prabowo dalam Grand Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).

(Baca: Prabowo Soroti Deindustrialisasi, Jokowi Bangga Kuasai Freeport)

Usai pernyataan Prabowo tersebut, beberapa kader Demokrat memberikan respons negatif.  Salah satu kader bernama Ardy Mbalembout tampak marah dan mengajak Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) hengkang dari koalisi Prabowo -Sandiaga Uno.

"Bilang sama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kita keluar dari koalisi." teriak Ardy yang menjabat sebagai Sekretaris Dividi Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. 

Ardy lalu segera ditenangkan oleh rekannya yakni Ketua Divisi Humum dan Advokasi Demokrat yakni Ferdinand Hutahaean.  Namun, Ferdinand pun  memilih pergi dari lokasi dan tidak kembali ke ballroom Hotel Sultan. Ketika ditanya alasannya, dia hanya menjawab enteng. "Saya sakit perut, mau pulang dulu," kata Ferdinand.

Bukan hanya itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mencuit dengan pertanyaan kepada Prabowo. Dia mempertanyakan mengapa seolah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diserang ketika berdebat dengan Jokowi.

"Pak Prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa ? Kenapa justru pak SBY yang diserang," cuit Rachland.

(Baca: Wujudkan Pemberdayaan Perempuan, Ma'ruf Akan Ciptakan Dewi dan Dedi)

Ketika ditanya nasib Demokrat berikutnya, Ferdinand mengatakan penentuan arah partai merupakan prerogatif Ketua Umum dan Majelis Partai. Meski tidak menutup kemungkinan adanya kader emosional, namun dia menyatakan bahwa Demokrat akan mendukung Prabowo-Sandiaga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution