Kritik Prabowo soal Anggaran hingga Kebohongan Penasihat Jokowi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Capres nomor urut 01 Joko Widodo ( kedua kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua KPU Arief Budiman (tengah) sebelum mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional.
30/3/2019, 22.51 WIB

Prabowo menyebutkan, presiden sebagai panglima tertinggi tak boleh menganggap tidak akan ada perang. "Apabila menghendaki damai, siaplah untuk perang. Karena laut dan hutan kita kaya," kata Prabowo.

(Baca: Tim Sukses Janjikan Kejutan dari Jokowi saat Debat Keempat)

Jokowi mengatakan, perkiraan tidak ada perang tersebut merupakan bentuk perkiraaan dari tim intelijen strategis. "Intelejen strategis memperkirakan, namanya memperkirakan bisa betul, bisa keliru," kata dia.

Jokowi mengatakan ke depannya yang diperlukan penguasaan teknologi dan siber sangat diperlukan dalam pertahanan ke depan. Dia menyatakan pemasangan radar udara telah dilakukan di 19 titik dan radar maritim sudah 11 titik.

"Kita semua setuju anggaran pertahanan harus ditingkatkan, tapi ada skala prioritas. Sekarang kami mengerjakan skala prioritas di infrastruktur dan ke depannya di SDM," kata dia.

(Baca: Prabowo Sebut Pertahanan RI Rapuh, Sentimen Negatif di Twitter Naik)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution