Indonesia berhasil meraup transaksi yang cukup baik pada hari pertama ajang pameran London Book Fair 2019 di Inggris. Sebanyak 12 hak cipta buku terjual dalam ajang ini, dengan nilai total mencapai Rp 3,11 miliar. Ada juga peluang-peluang yang didapat Indonesia dalam penjualan buku ke pasar internasional.
Selain penjualan hak cipta buku Seri Meihua 6 level milik Asta Ilmu Publishing, 227 judul buku menjadi minat pembeli global. Beberapa negara tertarik membelinya, diantaranya dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Italia, Turki, Yoirdania, Tiongkok, Taiwan, Jepang, Korea, Thailand, dan Singapura.
(Baca: Laporan London Book Fair: Penulis RI Berpeluang Masuk ke Pasar Global)
Publisher Group UK juga berkomitmen menyalurkan buku Indonesia ke AS, Italia, Australia, dan India. Untuk konten non-buku, Universitas Amikom Yogyakarta menandatangani Nota Kesepahaman dengan University of Essex untuk program kerja sama sarjana dual kampus.
Bahkan, Amazon UK juga melakukan persetujuan kerja sama dengan MSV Pictures. Dengan kerja sama ini, Film karya Aryanto Yuniawan, November 10th (Battle of Surabaya) bakal mendapatkan penayangan pada Amazon Uk secara global.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyatakan produk Tanah Air mendapatkan impresi cukup kuat dalam hari pertama London Book Fair. Sebagai Market Focus Country, acara yang berhubungan dengan Indonesia selalu padat pengunjung. Secara total, ada 18 acara yang diselenggarakan pada hari pertama.
(Baca: Selain Buku, Bekraf Boyong Kuliner dan Musik ke London Book Fair 2019)
Triawan menilai momen pemasaran sangat penting untuk mengenalkan sektor ekonomi kreatif kepada publik Inggris. Selama London Book Fair, terdapat 100 acara Indonesia dan satu paviliun besar sebagai pusat promosi. “Saya harap hubungan baik antara kedua negara ini bisa semakin diperkuat melalui kerja sama di bidang budaya, pariwisata, serta paling utama sektor ekonomi kreatif,” kata Triawan dalam keterangan resmi dari London, Inggris, Rabu (13/3).
Pada hari pertama, hadir juga Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Parliamentary Under-Secretary, DCMS (Department of Digital, Culture, Media & Sport) Inggris, Michael Ellis MP. Triawan pun membuka acara bersama Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris, Rizal Sukma, Chief Executive British Council Sir Ciarán Devane, dan Direktur London Book Fair, Jacks Thomas.
(Baca: Dua Penerbit Indonesia Terima Penghargaan dalam London Book Fair)
London Book Fair merupakan kesempatan pemasaran global bagi negosiasi hak cipta yang meliputi penjualan dan distribusi konten -konten intelektual dan kreatif meliputi bidang cetak, audio, TV, film, dan jaringan digital. Acara akan berlangsung di Olympiade, London, Inggris, pada tanggal 12 hingga 14 Maret 2019.