Tim Jokowi: Kalau Serang Personal Prabowo, Ditanya Kenapa Tak Beristri

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
21/2/2019, 17.32 WIB

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin membantah tudingan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut pertanyaan Jokowi soal kepemilikan lahan Prabowo adalah serangan personal. Menurut TKN, serangan personal dapat terjadi jika yang ditanyakan terkait dengan persoalan keluarga Prabowo.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Eriko Sotarduga, menilai hal itu tidak terjadi ketika Debat Capres 2019 berlangsung. "Kalau pribadi kan ditanya mengapa Anda tidak punya istri? Kalau (pernyataan Jokowi soal lahan) ini menyangkut pribadi, enggak juga," kata Eriko dalam diskusi di Jakarta, Kamis (21/2).

Ia menyebut pernyataan Jokowi itu wajar disampaikan ketika debat berlangsung. Hal semacam itu banyak terjadi selama debat politik di pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Pernyataan Jokowi itu dimaksudkan untuk menanggapi kritik Prabowo terkait program pembagian sertifikat tanah. Jokowi ingin menjelaskan bahwa baru pada pemerintahannya ada pembagian sertifikat tanah kepada masyarakat.

Lebh lanjut, petahana ingin menyampaikan bahwa pemerintahannya tidak pernah membagikan ratusan ribu hektare lahan kepada segelintir elit. "Ini kan merespons pembagian sertifikat nanti, gimana ke depannya, itu yang mau disampaikan," kata Eriko.

(Baca: Lika-Liku Kepemilikan Lahan Ratusan Ribu Hektare PT Kiani dan Prabowo)

Juru bicara debat BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria berkukuh jika Jokowi menyerang personal Prabowo. Bahkan, Riza menuding Jokowi telah menyiapkan data untuk menyampaikan pernyataan tersebut.

Sebab, Jokowi hafal dengan data luasan lahan yang dimiliki Prabowo. "Saya saja enggak hafal itu di Kalimantan di kabupaten mana, di Aceh di kabupaten mana. Saya enggak hafal luasnya berapa," kata Riza.

Menurut Riza, Jokowi ingin menjebak dan mempermalukan Prabowo. Beruntungnya Prabowo dibela oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan menteri BUMN Dahlan Iskan.

JK sebelumnya menyebut penguasaan lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur oleh Prabowo sesuai aturan. Bahkan, JK mengaku sebagai pejabat yang memberikan izin Hak Guna Usaha (HGU) lahan untuk Prabowo dan perusahaannya pada waktu itu.

"Malah serangan itu berkah, orang akhirnya tahu Prabowo itu pahlawan. Kenapa dibilang pahlawan? Karena itu memberikan kemaslahatan bagi masyarakat," kata Riza.

(Baca: JK Sebut Kepemilikan Lahan Prabowo di Kaltim Sesuai Aturan)

Polemik mengenai kepemilikan lahan Prabowo muncul setelah Jokowi menyinggung hal ini dalam debat Pilpres putaran kedua yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) malam. Jokowi menyebut pemerintahan di masa lalu pernah memberikan lahan kepada Prabowo dengan luasan ratusan ribu hektare.

"Saya tahu Pak Prabowo punya lahan luas di Kalimantan Timur 220 ribu hektare, di (Kabupaten) Aceh Tengah 120 ribu," kata Jokowi.

Penguasaan lahan yang dilakukan Prabowo ini bertolak belakang dengan Program Reforma Agraria yang tengah diusung Jokowi. Dalam programnya, pemerintahan petahana justru membagikan sertifikat lahan untuk rakyat.

(Baca: Soal Lahan Prabowo, Tim Jokowi: Calon Pejabat Harus Terbuka soal Aset)

Reporter: Dimas Jarot Bayu