Partai Gerindra mencatat elektabilitas tertinggi di kalangan pemilih terpelajar. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai, peningkatan elektabilitas Gerindra merupakan efek ekor jas (coat tail effect) dari pasangan calon yang diusungnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Berdasarkan hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas Gerindra di kalangan terpelajar mencapai 23,9%. Posisi Gerindra disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebesar 15,9%. Partai Demokrat menempati peringkat ketiga dengan perolehan elektabilitas sebesar 8%. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasdem menyusul di bawahnya dengan elektabilitas masing-masing sebesar 7,2% dan 5,8%.
"Gerindra nomor satu dan mengungguli PDIP di pemilih terpelajar," kata peneliti LSI Denny JA Rully Akbar di kantornya, Jakarta, Rabu (20/2).
Suara Gerindra pada Januari 2019 meningkat drastis sebesar 10,9% dibandingkan hasil survei Desember 2018 sebesar 13,6%. Sebaliknya, elektabilitas PDIP turun tajam pada Januari 2019 sebesar 6,4%. Pada Desember lalu, perolehan suara PDIP di kalangan terpelajar masih sebesar 22,3%.
(Baca: Efek 212, PDIP dan Gerindra Bersaing Ketat di Segmen Pemilih Muslim)
Rully mengatakan, peningkatan drastis suara Gerindra merupakan hasil efek ekor jas dari Prabowo-Sandiaga. LSI Denny JA mencatat pasangan calon nomor urut 02 itu memiliki elektablitas sebesar 44,2% dari kalangan terpelajar per Januari 2019.
Angka itu meningkat 7,3% dibandingkan Desember 2018. Dua bulan lalu, elektabilitas Prabowo-Sandiaga tercatat sebesar 36,9%. "Ketika berbicara Prabowo-Sandiaga yang mendapatkan efek ekor jas hanya Partai Gerindra," kata Rully.
Lebih lanjut, hasil sigi LSI Denny JA juga menunjukkan elektabilitas Golkar di kalangan terpelajar sebesar 5,1% dan PKB sebesar 3,6%. Tingkat keterpilihan Perindo di segmen tersebut sebesar 2,8%.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyusul dengan elektabilitas sebesar 2,2%. Sementara itu, elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Garuda di kalangan terpelajar sama-sama sebesar 1,4%. Adapun perolehan suara Partai Berkarya, Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) masih di bawah 1%.
LSI Denny JA mengadakan survei pada 18-25 Januari 2019 dengan melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling. Tingkat kesalahan alias margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2,8%.
(Baca: LSI Denny JA: Sembilan Partai Terancam Gagal Masuk Parlemen)