Kontrak Blok Rimau Diperpanjang, Medco Anggarkan US$ 20 Juta untuk EOR

m.skalanews.com
Medco Energi
15/2/2019, 09.00 WIB

PT Medco E&P Rimau akan melakukan uji coba penggunaan teknologi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR) untuk meningkatkan produksi di Blok Rimau. Untuk kegiatan ini, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk. ini menganggarkan dana sebesar US$ 20,6 juta tahun ini.

Chief Operating Officer (COO) Medco Ronald Gunawan mengatakan dana ini merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) dalam kontrak perpanjangan Blok Rimau yang baru ditandatangani oleh pemerintah. Medco menganggarkan sebesar US$ 41,3 juta untuk lima tahun pertama dalam KKP.

Dana yang dianggarkan untuk KKP ini juga digunakan untuk kegiatan lain. "Kami akan gunakan untuk seismik dan eksplorasi, tapi porsinya paling besar untuk EOR sekitar 50%," kata dia, di Jakarta, Kamis (14/2).

Medco telah resmi mendapat perpanjangan kontrak bagi hasil Blok Rimau. Berbeda dengan kontrak sebelumnya yang masih menggunakan skemacost recovery, kontrak perpanjangan kali ini menggunakan skemagross split. (Baca:Arcandra Sebut Tiga Alasan Putuskan Blok Rimau Kembali ke Medco)

PT Medco E&P Rimau memegang hak kelola atau participating interest (PI) sebesar 95% dan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi sebesar 5%. Dalam kontrak perpanjangan ini, Medco harus menawarkan kepemilikannya kepada Perusahaan Daerah, sehingga PI Badan Usaha Milik Daerah tersebut menjadi 10%.

Kontrak Bagi Hasil WK Rimau ini akan berlaku untuk 20 tahun, efektif sejak tanggal 23 April 2023. Adapun, Bonus Tanda Tangan (signature bonus) sebesar US$ 4 juta.

Blok Rimau terletak di Sumatera Selatan. Blok yang berada di darat ini memiliki luas 1.103 kilometer persegi (km2). Rata-rata produksi minyak blok tersebut saat ini sebesar 8.200 barel per hari (bph) dan produksi gasnya mencapai 3,67 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

(Baca:Pertamina Belum Minat Kelola Blok Rimau)