Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH MIGAS) memaparkan perkembangan proyek pipa gas Trans Kalimantan yang memperoleh potensi dari calon pengguna gas dan juga pasokannya. Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio memberikan pernyataanya terkait kemajuan proyek tersebut.
Menurutnya, saat ini progress Trans Kalimantan yang didapat, diperoleh dari potensi calon pengguna dan juga pasokan. Potensi ini terungkap setelah melakukan kelompok diskusi terarah (focus group disscusion/FGD) di wilayah Kalimantan Selatan dan Samarinda, Kalimantan Timur.
"Setelah FGD di Kalsel dan Samarinda kaltim, diperoleh potensi calon pengguna gas dan juga pasokannya," kata Jugi kepada Katadata.co.id, Selasa (12/2).
(Baca: BPH Migas Minta Bakrie Bangun Pipa Gas di Kalimantan)
Dia juga menambahkan perkembangan lain terkait proyek pipa gas ini. PT Bakrie & Brothers Tbk. sebagai reporter pipa sedang menyiapkan beberapa calon shipper untuk PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Pertamina Gas (Pertagas), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Berdasarkan data BPH Migas, sudah banyak permintaan gas hingga 2037, di luar PLN, Pupuk, dan Kilang. Potensi pasar dan gas bumi di beberapa wilayah di Kalimantan adalah sebagai berikut:
Wilayah | Pasar | Potensi Permintaan |
Kalimantan Barat | 1.412 MMSCFD | 149 MMSCFD |
Kalimantan Tengah | 322 MMSCFD | 57 MMSCFD |
Kalimantan Selatan | 1.425 MMSCFD | 137 MMSCFD |
Kalimantan Timur | 2.212 MMSCFD | 212 MMSCFD |
Kalimantan Utara | 172 MMSCFD | 26 MMSCFD |
Sebelumnya, BPH Migas meminta PT Bakrie and Brother untuk menggarap pipa trans di Kalimantan. Akan tetapi hal tersebut batal karena Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membagi proyek pipa Trans Kalimantan menjadi tiga ruas yakni dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah dan Kalimantan Tengah ke Kalimantan Barat.
(Baca:Proyek Pipa Bakrie yang Mangkrak 12 Tahun Hidup Lagi dengan Skema Baru)
Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengatakan PT Bakrie & Brothers Tbk hanya membangun ruas Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan. Sedangkan, sisa ruas akan dilelang. "Sudah dua badan usaha yang mengajukan," ujarnya akhir tahun lalu.