Kominfo Identifikasi 175 Hoaks Selama Januari, Terbanyak Soal Pemilu

ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Aksi demonstrasi menolak penolakan penyebaran berita bohong (hoax) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (22/1).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
6/2/2019, 10.33 WIB

Adapun isu yang berkaitan dengan bencana, makanan dan tokoh ditemukan masing-masing sebanyak delapan konten. Terkait bencana misalnya, angin kencang di Ancol, Potensi Gempa 8 SR, Banjir Katulampa sampai Gempa Susulan di Jawa Barat.

Hoaks yang berkaitan dengan makanan yang diidentifikasi antara lain soal garam yang tidak boleh dimasak, lintah di kangkung, mie instan penyebab kanker sampai es krim yang mengandung lemak babi.

(Baca: Hoaks Marak, Jokowi: Penyebar Isu Ingin Pemerintah Terlihat Bersalah)

Kemudian, hoaks mengenai keamanan dan teknologi masing-masing empat konten. Misalnya, mengenai keychain GPR, main HP sebabkan mata bengkak dan blokir SMS. Selebihnya berkaitan dengan kecelakaan ada tiga konten dan lingkungan satu konten. 

Adapun tokoh yang paling banyak dimunculkan dalam konten hoaks antara lain Presiden Joko Widodo,  Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, dan Ustadz Arifin Ilham.

Kementerian Kominfo mengimbau agar pengguna media sosial atau aplikasi pesan instan tidak menyebarluaskan informasi hoaks dalam bentuk apapun. "Jika ditemukan adanya indikasi informasi yang mengandung hoaks, warganet dapat melaporkannya melalui aduankonten.id atau akun @aduankonten," ujarnya.

Halaman: