Konstruksi proyek revitalisasi Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur mulai dibangun. Kilang yang ditargetkan beroperasi pada 2023 tersebut dapat mengurangi impor solar hingga 17%.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, dimulainya konstruksi Kilang Balikpapan telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/1). "Ya saya lapor saja progress-progress. Kilang Balikpapan, sudah mulai dibangun," kata Nicke.

Pembangunan konstruksi Kilang Balikpapan ini direncanakan sejak akhir tahun lalu oleh Pertamina. Pembangunan konstruksi Kilang Balikpapan tersebut bekerja sama dengan empat kontraktor, yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd, PT Rekayasa Industri, dan PT PP (Persero) Tbk.

Pertamina memilih empat perusahaan itu sebagai pemenang lelang konstruksi setelah dilakukan evaluasi. Empat perusahaan yang terpilih itu merupakan kombinasi kontraktor dari dalam dan luar negeri.

Mereka membangun kilang secara bersama (joint operation) dengan ruang lingkup pembangunan kilang baik Inside Battery Limit (IBL) maupun Outside Battery Limit (OSBL). Nilai kontrak pembangunan proyek Kilang Balikpapan mencapai US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57,8 Triliun.

(Baca: Pertamina dan 4 Perusahaan Teken Kontrak Konstruksi Kilang Balikpapan)

Kilang Balikpapan ditargetkan mulai beroperasi pada Agustus 2023. Target penyelesaian kilang tersebut mundur dibandingkan target sebelumnya pada 2021. Namun, Pertamina memastikan akan mendorong pembangunan kilang tersebut sehingga dapat diselesaikan dalam waktu 53 bulan.

Menurut Nicke, Kilang Balikpapan akan difokuskan untuk meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM) berkualitas dan ramah lingkungan sesuai dengan standar Euro V. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barel per hari dari sebelumnya 260 ribu barel per hari.

Proyek kilang ini juga akan mengurangi impor Solar hingga 17%. Penurunan impor itu berdasarkan adanya tambahan produksi sebesar 30 ribu barel per hari. Selain itu, RDMP Kilang Balikpapan juga akan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.

(Baca: Kementerian ESDM Dorong Mitra Asing Pertamina Miliki Kilang Hingga 99%)

Reporter: Dimas Jarot Bayu