Strategi Prabowo Mengubah Citra dalam Debat Pilpres 2019

Arief Kamaludin | Katadata
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Debat Pilpres di Jakarta, Kamis (17/1).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
23/1/2019, 07.52 WIB

Dewi pun menilai tak masalah Prabowo kalah dalam debat perdana ini selama citra dirinya di publik tetap terlihat baik. Publik akan menilai wajar kekalahan tersebut karena Prabowo melawan Jokowi yang sudah empat tahun memerintah.

Sebagai petahana, Jokowi tentu memiliki banyak prestasi yang bisa menjadi amunisi dalam debat. Sementara, Prabowo harus mampu membentuk citranya terlebih dahulu agar dapat menarik simpati publik.

Lagipula, masih ada empat debat lagi yang bisa dimenangkan Prabowo ke depannya. "Jadi ini bukan konten verbal, tapi manajemen impresi. Orang tidak melihat kata-kata, tapi gayanya," kata Dewi.

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengakui jika selama ini Prabowo kerap distigmakan sebagai pribadi yang keras. Hanya saja, dia menilai stigma tersebut tak tepat.

Sudirman menilai mantan Danjen Kopassus itu bukanlah seorang pemarah. Bahkan, katanya, Prabowo merupakan sosok yang jenaka dan mudah bergaul. "Pengalaman saya sekian bulan, ini orang (Prabowo) sangat human," kata Sudirman.

(Baca: Debat Perdana Pilpres 2019 Dinilai Antiklimaks)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu