Indonesia Segera Miliki Tiga Museum Apung

Katadata
Penulis: - Tim Publikasi Katadata
Editor: Arsip
18/1/2019, 08.07 WIB

Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendibud tengah mengkaji pendirian museum apung atau museum di atas kapal perang. Direktur Jendral  Hilmar Farid menjelaskan museum apung akan menggunakan kapal milik TNI yang lantaran usia tua, sudah tak berfungsi.

Biasanya kapal dibesituakan, dibongkar, dan dijual. Namun, kali ini ada gagasan untuk menggunakan kapal tua milik TNI sebagai destinasi wisata, termasuk menjadikannya museum. Pilihan lainnya adalah menenggelamkan kapal dan menjadikannya untuk wisata selam. Kapal yang akan disulap menjadi museum adalah landing ship tank, berukuran besar dan cukup luas, sehingga sangat ideal untuk menampung kunjungan wisatawan.

“Kemdikbud bertugas mengkaji, apa saja yang diperlukan, inisiatif datang dari Kemenko Kemaritiman dan Kemndibud mendukung penuh,” lanjut Hilmar dalam Media Gathering tentang agenda Ditjend Kebudayaan 2019 di Museum Kebangkitan Nasional 17 Januari 2018.

Menurut Hilmar, museum serupa sudah dimiliki Inggris yang menggunakan kapal sisa perang dunia kedua. Indonesia akan menjadi yang kedua yang memiliki museum apung dari kapal sisa perang.

Sementara  itu Direktur Cagar Budaya dan Permuseuman Fitra Arda menjelaskan akan ada tiga museum apung yang akan dibangun. “Masing-masing di Jakarta dekat Ancol, lalu Surabaya, dan Makassar,” katanya.

Museum nantinya tidak hanya menceritakan kemiliteran dari Perang Dunia II, tapi juga menampilkan sejarah kemaritiman Indonesia. Kemendikbud akan membuat kajian untuk menentukan apa-apa saja yang akan mengisi museum. Proses kajian diperkirakan rampung dalam satu hingga dua bulan.

Halaman: