Pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno paling mendominasi penggunaan Instagram untuk kampanye di media sosial. Adapun pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih banyak menggunakan Facebook dalam kampanye di media sosial.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan SatuDunia sejak 23 September hingga 11 Desember 2018, Prabowo-Sandiaga mengunggah konten di Instagram sebanyak 314 kali.

Platform Twitter menempati posisi kedua paling sering digunakan Prabowo-Sandiaga dengan 158 konten. Konten kampanye di Facebook yang diunggah Prabowo-Sandiaga sebanyak 87. Namun, Prabowo-Sandiaga hanya mengunggah dua konten di Youtube.

"Pasangan Prabowo-Sandiaga paling sering mengunggah konten kampanye di Instagram," kata Program Manager SatuDunia Anwari Natari di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Rabu (12/12).

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendominasi unggahan konten kampanye di Facebook. Pasangan petahana tercatat mengunggah konten di Facebook sebanyak 141 kali.

Instagram menempati posisi kedua dengan 91 unggahan konten kampanye Jokowi-Ma'ruf. Sementara di Twitter, Jokowi-Ma'ruf tercatat mengunggah 56 konten kampanye.

Anwari mengatakan, Instagram lebih dominan digunakan Prabowo-Sandiaga daripada Jokowi-Ma'ruf lantaran ingin menarik suara generasi milenial. Sebab, Instagram memiliki fitur visual yang lebih disukai generasi tersebut.

Kondisi ini pula dimanfaatkan dengan menggunakan sosok Sandiaga yang lebih muda dibandingkan kandidat lainnya dalam Pilpres 2019. Dari jumlah unggahan di Instagram, sebanyak 141 konten atau 34,47% berasal dari Sandiaga. "Sandiaga ingin sekali menggaet kalangan milenial dan itu jelas sekali yang paling gampang dari Instagram," kata Anwari.

Sementara itu, Anwari menilai Jokowi-Ma'ruf belum serius menggarap suara milenial dengan kampanye yang lebih banyak melalui Facebook. Jokowi-Ma'ruf, lanjutnya, masih menggaet basis pemilih lainnya. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan fitur Facebook yang kaya informasi berupa teks. "Jokowi belum serius menjangkau kalangan anak muda," kata Anwari.

(Baca: Timses Jokowi-Ma'ruf Akui Kampanye di Media Sosial Masih Lemah)

Sebaran target pemilih Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma'ruf ini sebenarnya terlihat dari hasil sigi Media Survei Nasional (Median) pada akhir November 2018 lalu. Berdasarkan data Median, elektabilitas Prabowo-Sandiaga mencapai 41,5% di basis pemilih usia 20-29 tahun. Sementara, perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 43,9%.

Di basis pemilih berusia 30-39 tahun, elektabilitas Prabowo-Sandiaga mencapai 45%. Angka ini selisih 8,1% dengan perolehan suara yang didapatkan Jokowi-Ma'ruf sebesar 36,9%. Sementara, 54,7% pemilih usia 40-49 tahun lebih memilih Jokowi-Ma'ruf. Hanya 28,3% responden yang memilih Prabowo-Sandiaga.

Di pemilih usia 50-59 tahun, 56% memilih Jokowi-Ma'ruf. Cuma 28,8% yang memilih Prabowo-Sandiaga. Pada pemilih usia 60 tahun lebih, elektabilitas Jokowi-Maruf mencapai 56%. Sementara, perolehan suara Prabowo-Sandiaga mencapai 30%.

(Baca: Kampanye di Media Sosial Didominasi Isu Demokrasi, HAM, dan Ekonomi)