Bekraf Targetkan Industri Kreatif Serap 17 Juta Tenaga Kerja pada 2019

Festival Kreatif KATADATA | Arief Kamaludin
Festival Kreatif KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis: Dini Hariyanti
8/12/2018, 01.39 WIB

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) membidik individu yang bekerja di bidang kreatif mencapai 17 juta orang pada tahun depan. Pemerintah menginginkan lebih banyak wirausaha guna memperluas kesempatan kerja sebelum periode bonus demografi tiba.

Target 17 juta tenaga kerja tertuang di dalam Rencana Strategis Bekraf 2015 - 2019. Angka ini memungkinkan dicapai mengingat realisasi per 2016 saja nyaris menyentuh angka tersebut. (Baca juga: Bonus Demografi, Indonesia Butuh Lebih Banyak Pebisnis Kreatif

Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf Wawan Rusiawan optimistis target penyerapan tenaga kerja pada 2019 tercapai. Fokus pemerintah ialah memunculkan lebih banyak wirausaha di bidang ekonomi kreatif guna mengantisipasi bonus demografi mulai 2030.

"Kami berharap bisa menciptakan pengusaha kreatifnya yang akan menyerap tenaga kerja lebih banyak terutama saat Indonesia memasuki periode bonus demografi," tuturnya kepada Katadata.co.id, Jumat (7/12).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dipublikasikan Bekraf diketahui per 2016 mayoritas tenaga kerja sektor kreatif bermukim di Pulau Jawa. Perinciannya, yaitu Provinsi Jawa Barat (3,8 juta orang), Jawa Tengah (3,1 juta orang), Jawa Timur (2,7 juta orang), DKI Jakarta (1 juta orang), dan Banten (sekitar 958.000 orang).

Wawan menuturkan, sejumlah lima provinsi tersebut memang kontributor utama produk-produk kreatif. Tak heran apabila populasi pekerja juga banyak bermukim di sana. "Secara agregat memang di lima provinsi tersebut masih didominasi subsektor kuliner, fashion, dan kriya," ujarnya.

Kumulatif penduduk yang bekerja di bidang ekonomi kreatif subsektor fesyen sekitar 4,13 juta orang, subsektor kriya berkisar 3,72 juta orang, dan kuliner mencapai 7,98 juta. (Baca juga: Perempuan Dominasi Kepemilikan Usaha pada Ekonomi Kreatif

Bekraf menilai, pada dasarnya provinsi dengan aktivitas kreatif relatif tinggi memiliki ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi di bidang ini. Wawan menyatakan tatkala komunitas, perkumpulan, maupun asosiasi kreatif setempat aktif akan membentuk jejaring sosial  ekonomi yang luas pula.

"(Dari kondisi sosial) itu berpengaruh ke sisi ekonomi, yakni banyak tumbuh usaha-usaha kreatif. Lingkungan yang ada terbilang kondusif untuk tumbuhnya kreativitas serta talenta kreatif. Kolaborasi di dalam jejaring itu juga cukup efektif," kata Wawan.

Badan Ekonomi Kreatif optimistis pertumbuhan PDB ekonomi kreatif sebesar 10% per tahun bisa dipertahankan. Guna merealisasikannya maka ekosistem bisnis harus terus dibenahi, salah satu strategi dengan memperkuat kolaborasi.