Menurut Arcandra, manajemen Saka perlu segera melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi untuk segera mengembangkan wilayah kerja migas tersebut. Koordinasi itu terutama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), SKK Migas, Angkatan Laut dan Dirjen Perhubungan Laut. Dia menjanjikan, pemerintah akan membantu agar proses perizinan bisa lekas dituntaskan.

“Kami sangat senang dengan adanya temuan yang baru ini, yang kemungkinan adalah temuan terbesar dan cukup signifikan untuk discovery kita akhir-akhir ini,” kata Arcandra dalam konferensi pers, setelah meninjau Onshore Processing Facility (OPF) Saka Energi di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (8/9) lalu.

Saat ini, Saka Energi memiliki 11 hak kelola di blok migas dalam negeri dan satu di luar negeri. Selain Pangkah, blok yang sudah berproduksi adalah Muara Bakau, Bangkanai, Ketapang, Muriah, dan Blok Fasken yang berada di Amerika Serikat (AS).

Sementara, lima blok lainnya belum menghasilkan minyak atau gas karena masih dalam tahap eksplorasi. Blok tersebut adalah West Bangkanai, Wokam II, South Sesulu, Pekawai, dan West Yamdena.

(Baca: Saka Mengebor 14 Sumur dan Akuisisi Blok Migas Tahun Depan)

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia