Pakar hukum tata negara yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Bogor, pada Jumat (30/11) siang. Dalam pertemuan tersebut, Yusril memberi sinyal PBB akan merapat kepada pasangan kandidat nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin pasca Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) digelar Januari mendatang.
Yusril yang mengenakan setelan jas ini datang pukul 11.25 WIB dan diterima langsung Presiden di ruang kerjanya bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Usai pertemuan, Jokowi, Yusril, dan Pratikno langsung meluncur Masjid Baitussalam di Kompleks Istana Bogor untuk menunaikan salat Jumat. Usai salat, Jokowi dan Yusril lalu memberikan keterangan kepada awak media. "Insya Allah, kan sudah sama-sama," kata Yusril menjawab pertanyaan awak media seperti dikutip dari Antara, Jumat (30/11).
Dalam Rakornas PBB yang akan berlangsung Januari 2019, akan dibahas arah dukungan partai secara resmi. Meski demikian, dia tidak memungkiri arah dukungan partai menuju pasangan nomor 01 tersebut. "Januari nanti akan ke sana arahnya," kata Yusril.
Mantan mensesneg tersebut mengakui masih ada pro dan kontra di internal partai terhadap dukungan kepada Jokowi. Oleh sebab itu Rakornas partai baru digelar pada Januari 2019 untuk mendinginkan suasana terlebih dulu. Adapun untuk keputusan pribadinya merapat ke Jokowi-Ma'ruf, tidak ada Dewan Pimpinan Wilayah PBB yang protes. "Jadi yang marah-marah sudah mulai tenang, yang mengomel sudah mulai mengerti," kata Yusril.
(Baca: Membaca Arah Koalisi Partai-partai Baru di Antara Jokowi dan Prabowo)
Mengenai posisi dirinya sebagai pengacara Jokowi-Ma'ruf, Yusril mengatakan, awalnya ia ditawari oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir. Namun, dia menegaskan posisinya berada di luar pemerintahan. "Saya pikir pemikiran konstruktif yang akan saya sampaikan pada beliau," kata Yusril.
Ia juga menjelaskan, selama ini seolah-olah dirinya dan Jokowi saling berhadap-hadapan. Padahal, hubungan keduanya baik-baik saja.
Jokowi juga mengakui telah mengenal Yusril sejak menjabat sebagai walikota di Solo dan berlanjut sebagai gubernur DKI Jakarta. Bahkan, dia pernah bertandang ke rumah Yusril sehingga dapat disebut hubungan keduanya terjalin baik. "Beliau ini kawan dan sahabat yang baik," kata Jokowi seperti dikutip dari keterangan resmi Biro Pers Kepresidenan.
Mengenai apa saja yang dibahas dalam pertemuan tersebut, Jokowi hanya mengatakan, keduanya berbincang mengenai hukum tata negara saja. "Berbicara banyak, mengenai negara terutama hukum ketatanegaraan," kata Jokowi.
(Baca: Manuver Yusril, Dari Pengkritik Menjadi Pengacara Jokowi)