Soal Kedubes Australia di Israel, PDIP: Prabowo Pemimpin Ahistoris

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kedua kiri) menerima kedatangan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto (kedua kanan) didampingi Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDIP Idham Samawi (kanan) dan Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (kiri) di DPP PDIP, Jakarta, Jumat (13/7).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
23/11/2018, 20.51 WIB

(Baca: Prabowo Minta Relawan Cek DPT dan Beri Sumbangan Dana Kampanye)

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, pemimpin juga tidak boleh mencela dan merendahkan rakyatnya sendiri. Dia menyindir Prabowo yang pernah mengatakan para pendukungnya sebagai 'tampang Boyolali' yang tak bisa masuk hotel-hotel mahal.

Pemimpin pun tak boleh menghina profesi tukang ojek sebagaimana dilakukan Prabowo. "Menjadi pemimpin itu harus menggelorakan martabat dan kehormatan rakyat apapun profesinya," kata Hasto.

Pemimpin seharusnya memiliki cara berpikir positif. Hal tersebut tercermin dari calon presiden petahana Joko Widodo. Dengan memiliki cara berpikir positif, Hasto beranggapan pemimpin akan punya tindakan dan kebiasaan yang juga baik. "Kebiasaan positif menjadi kultur positif bagi bangsa dan negara," ujar Hasto.

(Baca: Prabowo Sindir Elite Politik Kerap Bohong Soal Kondisi Indonesia)

Halaman: