Bekraf Gandeng Pebisnis Kopi untuk Pasarkan Logo "Kopi Indonesia"

Dini Hariyanti | Katadata
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar diskusi dengan awak media guna mensosialisasikan logo "Kopi Indonesia", di Jakarta, Kamis (22/11).
Penulis: Dini Hariyanti
22/11/2018, 16.30 WIB

Pendiri GravComm Yugian Leonardy berpendapat bahwa kehadiran logo "Kopi Indonesia" tidak hanya dapat memacu lini bisnis perkopian tumbuh berkesinambungan. Ikon ini juga menjadi legitimasi karya kreatif terkait kopi nusantara.

"Logo ini dapat mendukung proses sosialisasi kopi Indonesia, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri. Di luar perlu ada ambasador kopi nusantara untuk mengakomodir ego sektoral," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia Daroe Handojo menyatakan, terdapat sekitar ratusan varian kopi di dalam negeri meskipun yang teinindikasi geografis baru 22. "Jika tidak ada logo, perkopian kita jadi tidak punya identitas," tuturnya.

(Baca juga: Pemanfaatan Blockchain untuk Sertifikasi Indikasi Geografis Kopi

Di dalam secangkir kopi terbentang sejarah dan mata rantai panjang sampai bisa dinikmati masyarakat. Proses ini berawal dari penanaman bibit, pengeringan, sangrai, penggilingan, sampai dengan aneka teknik seduh dan penyajian.

Biji-biji kopi tersebut berasal dari pohon yang dipelihara seksama oleh petani di berbagai pelosok negeri. Meminum kopi nusantara menjadi gaya hidup baru yang turut menggerakkan industri kreatif pemuda di Indonesia.

Halaman: