Program Ekonomi Prabowo-Sandi Dinilai Mirip dengan Jokowi-Ma'ruf

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti rapat Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
12/11/2018, 17.03 WIB

Keduanya pun memiliki program mendorong sektor pariwisata ketika terpilih. Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Juliari Batubara mengatakan, pariwisata akan didorong sebagai kontributor tertinggi dalam Produk Domestik Bruto (PDB).

Langkah ini dilakukan dengan promosi lebih intensif terhadap destinasi pariwisata di Indonesia. Jokowi-Ma'ruf juga akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru serta memperbaiki infrastruktur untuk menunjang lokasi tersebut.

"Kalau infrastruktur lebih baik, wisatawan mancanegara juga akan lebih tertarik masuk karena enggak ribet mau kemana-mana," kata Juliari.

(Baca: Lewat Petai dan Tempe, Jokowi Merespons Gimik Politik Sandiaga)

Sementara, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said menilai pasangan nomor urut 02 bakal mengidentifikasi berbagai destinasi pariwisata baru. Ini dilakukan untuk bisa memacu pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Sudirman pun menyebut Prabowo-Sandiaga berjanji mendorong proses industrialisasi di Indonesia. "Industrialisasi menjadi satu opsi yang tidak bisa ditinggalkan kalau kita tidak mau semata menjadi pasar," kata Sudirman.

Tak mau kalah, Juliari juga menyebut Jokowi-Ma'ruf akan mendorong pertumbuhan industri, khususnya di sektor hulu, seperti petrokimia, sawit, dan karet. Tujuannya agar Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor.

Menurut Juliari, proses industrialisasi ini sebenarnya sudah dilakukan sejak Jokowi-Kalla menjabat pada 2014. Hanya saja, proses ini butuh waktu yang cukup panjang.

"Siapapun presidennya, itu bukan pekerjaan mudah," kata Juliari. (Baca: Cara Dua Kandidat Presiden Membereskan Masalah Lapangan Pekerjaan).

Halaman: