Perempuan Dominasi Kepemilikan Usaha pada Ekonomi Kreatif

Katadata
Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik (dari kiri ke kanan) bersama Director of Strategic Planning FCB Indonesia Imperia Oktabrinda; Produser Film, Sheila Timothy; dan moderator, Timothy Marbun pada seminar bertajuk "Perempuan dalam Ekonomi Kreatif" di Jakarta, Senin (29/10).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
29/10/2018, 18.56 WIB


Selain itu, ia juga mencermati kontribusi perempuan pada sektor ekonomi kreatif secara umum. "Ke depan, diharapkan perempuan makin berperan dalam ekonomi kreatif yang kini menjadi salah satu poros utama dalam perekonomian Indonesia dan angkanya terus naik tiap tahun,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Pada 2017 sumbangan ekonomi  kreatif  mencapai Rp 990. Tahun ini, sumbangan ekonomi kreatif ditargetkan menembus angka Rp 1.041 triliun dan mampu menyerap 18,2% tenaga kerja serta menyumbang nilai ekspor US$ 23,7 miliar.

"Pada 2019, sektor ini diharapkan berkontribusi hingga Rp 1.123 triliun dengan daya serap terhadap tenaga kerja 19% dan memiliki nilai ekspor lebih dari US$ 25 miliar," katanya.

(Baca juga: Akses Modal Terbuka, Film Berkembang Pesat dalam 5 Tahun)

Tak hanya Imperia, peran wanita dalam ekonomi kratif juga kita bisa rasakan dengan adanya filmmaker perempuan seperti Sheila Timothy. Karyanya seperti Wiro Sableng, Banda, dan mengangkat tema ekonomi kreatif  kuliner berjudul Tabularasa sudah bisa dinikmati.

Penyumbang bahan: Linia Firsty Dea Shafira

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati