Bagaimana Batik Iwan Tirta Tetap Eksis Sepeninggal Sang Maestro?

Iwan Tirta Home
Koleksi Regalia pada lini furniture Iwan Tirta.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
3/10/2018, 07.00 WIB

"Semakin dekat dengan budaya batik, sangat relevan (untuk ditarget) seperti Singapura dan Malaysia," kata dia.

Kerja sama dengan produsen Barbie, PT Mattel Indonesia juga tak semata didasari alasan bisnis. Melalui boneka Barbie, yang dikenal di seluruh dunia, Widharmika ingin batik lebih dikenal di mancanegara.

"Kami lihat Barbie bisa menjadi jembatan yang relevan supaya anak muda menyukai batik," kata dia. "Beliau (Iwan Tirta) melihat penting sekali untuk mengamankan generasi muda untuk melestarikan batik."

Lewat kolaborasi ini, Iwan Tirta merancang dua gaya busana dan pola batik untuk Barbie yaitu Kawung Manis dan Sawunggaling Latar Kopi Pecah. Kawung Manis bermakna pengharapan untuk selalu bijaksana, rendah hati, dan ingat terhadap leluhur. Sementara motif Sawunggaling Latar Kopi Pecah menggambarkan seorang pemimpin yang berlaku adil dan baik hati.

"Edukasi penting supaya nilai-nilai yang ada di batik tidak terdelusi," katanya. Ia menambahkan, "Jangan sampai, pengrajin batik lama-kelamaan hilang, tergantikan oleh printing."

(Baca juga: Dampak Hari Batik terhadap Transaksi di Tokopedia dan Bukalapak)

Secara umum, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat ekspor produk batik pada 2016 mencapai US$ 738,9 juta atau setara Rp 9,92 triliun. Hanya, ekspor produk batik nasional mengalami penurunan dari US$ 881,9 juta pada 2013.

Adapun Iwan Tirta merupakan desainer batik kelahiran Blora, Jawa Tengah pada 18 April 1935. Iwan Tirta mendapat tugas merancang 18 desain batik untuk dikenakan sebagai kemeja 18 Kepala Negara Anggota APEC sewaktu konfrensi di Jakarta pada 1996. Di tahun yang sama, ia menerbitkan buku berjudul “Batik A Play of Light and Shades” yang diterbitkan oleh Gaya Favorit Press.

Selama perjalanan karirnya, ia banyak menyelenggarakan pameran batik ketika ada kunjungan kepala negara seperti Ratu Juliana dari Belanda, Ratu lizabeth II dari Inggris, Raja Husein dari Jordania, Presiden dan Nyonya Reagan dari Amerika Serikat (AS). Ia mendirikan Iwan Tirta Private Collection pada 2003 dan meninggal dunia pada 31 Juli 2010.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati