Calon wakil presiden Ma'ruf Amin bakal berfokus menggalang suara di beberapa wilayah berbasis massa Islam. Setidaknya ada sepuluh basis wilayah yang akan dimasuki oleh Ma'ruf, yakni Aceh, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, NTB, Kalimantan Selatan, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Kesepuluh wilayah tersebut merupakan lokasi kekalahan Joko Widodo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 ketika berpasangan dengan Jusuf Kalla. Ketika itu, Jokowi-JK melawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. “Tentu akan berfokus di lumbung suara Muslim,” kata Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (14/9).
(Baca juga: Survei LSI: Ma'ruf Gerus Elektabilitas Jokowi, Sandi Naikkan Prabowo)
Menurut Arsul, lebih diutamakannya peran Ma'ruf menggarap kantong-kantong tersebut lantaran sosoknya sebagai ulama yang cukup dihormati. Selain merupakan Ra'is Aam Nahdlatul Ulama (NU), Ma'ruf juga menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), walaupun saat ini posisinya nonaktif.
Dengan pensosokan seperti itu, Arsul yakin isu-isu agama yang dapat menyerang pasangan Jokowi-Ma’ruf dapat ditangkal. Selain itu, Ma’ruf juga memiliki komunikasi yang baik dengan berbagai elemen di sepuluh wilayah tersebut.
Alhasil, akan lebih mudah bagi Ma'ruf untuk menggaet pemilih muslim. “Pak Kiai Ma'ruf tentu akan lebih banyak berperan di sana,” kata Arsul.
(Baca juga: Survei: Jokowi-Ma'ruf Unggul Tipis di Antara Pengguna Media Sosial)
Meski demikian, tak berarti Ma'ruf abai menggalang suara pemilih di wilayah lainnya. Ma'ruf tetap akan menyapa para pemilih, khususnya milenial di wilayah perkotaan yang memiliki religiusitas tinggi. “Itu bisa juga didekati oleh Kiai Ma'ruf,” ujar Arsul.