Di Hadapan DPR, Jokowi Sampaikan Ambisi Jadi Negara Maju

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR 2018 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
16/8/2018, 13.22 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ambisi Indonesia menjadi negara maju, tak hanya terjebak sebagai negara dengan berpendapatan menengah (midlle income). Dia mengatakan Indonesia harus mengejar ketertinggalannya dari negara-negara lain yang lebih cepat dalam menggapai kemajuan.

"Indonesia harus menjadi negara yang berdaulat, bermartabat, dan dihormati negara-negara lain di dunia," kata Jokowi dalam sidang tahunan di DPR, Jakarta, Kamis (16/8).

Dia mengatakan, Indonesia harus memperkuat fondasi dan mengumpulkan energi untuk melakukan lompatan kemajuan. "Kita harus berani membuat kebijakan yang hasilnya tidak kita nikmati saat ini, tapi membuat langkah kita ke depan menjadi lebih cepat," kata dia.

(Baca juga: Jokowi Sebut Empat Tahun Kepemimpinannya Tak Hanya Fokus Infrastruktur)

Jokowi mengatakan, bangsa Indonesia tidak boleh terjebak dalam pragmatisme jangka pendek, yang justru menghambat masa depan. Dia menyebutkan apa yang dilakukan masa kini, merupakan bagian dari lompatan kemajuan di masa depan.

 "Tim yang masih berusia 16 tahun ke bawah ini adalah masa depan sepakbola Indonesia, mereka adalah masa depan Indonesia," kata dia.

Lebih lanjut Jokowi memaparkan, pemerintah terus berupaya membangun ekosistem yang kondusif untuk memperkokoh stabilitas makro ekonomi dan meningkatkan kualitas pertumbuhan.

"(Serta) memastikan tercapainya tujuan keadilan ekonomi, menyiapkan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dalam jangka panjang, serta melakukan reformasi struktural untuk peningkatan daya saing ekonomi," katanya.

(Baca juga: Di Sidang Tahunan, Ketua MPR Soroti Gejolak Harga Bahan Pangan)

Dia mengatakan, ekonomi RI terus tumbuh di kisaran 5% per tahun dan inflasi 3,5%, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Jokowi menyebut realisasi inflasi bulan Juni 2018 berhasil ditekan pada angka 0,59% atau terendah sejak tujuh tahun terakhir di saat Ramadan dan Idul Fitri.

"Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pengendalian inflasi yang terjaga membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih berkualitas dan dapat dirasakan dampaknya," kata dia.

Jokowi juga mengklauim berhasil menurunkan angka pengangguran menjadi tinggal 5,13% pada Februari 2018. Selain itu angka kemiskinan Indonesia turun ke angka satu digit, yaitu menjadi 9,82% pada Maret tahun 2018.

Jokowi memaparkan, pemerintah telah melakukan berbagai langkah terobosan untuk memastikan terwujudnya keadilan sosial. Salah satunya melalui program BBM Satu Harga yang membuat harga BBM sama untuk kawasan di pulau-pulau terdepan dan perbatasan.

Jokowi juga menyebut terobosan lain yakni peningkatan jumlah Dana Desa yang sejak tahun 2015 hingga tahun 2018 alokasi total mencapai Rp 187,65 triliun. "Sehingga Dana Desa bisa menjadi stimulus untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa, maupun dalam upaya mengatasi kemiskinan di pedesaaan," kata dia.